Hal itu tampak pada latihan yang digelar Sabtu (2/6/2018) di Arena MMA Indonesia, Patal Senayan. Pelatnas yang hari itu diikuti sepuluh atlet tetap melahap semua program yang diberikan pelatih Deddy Wigraha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian atlet kami ada yang muslim, jadi kami tak mau menyarankan mereka tidak berpuasa. Jadi, jika ada atlet yang ingin puasa ya tidak apa-apa. Kami bisa menyesuaikan dengan program latihan yang mereka butuhkan," kata Deddy saat ditemui usai latihan.
Memang ada sedikit perubahan durasi dan materi latihan yang mereka terapkan di bulan ramadan dari yang biasanya. Misalnya, dari yang semula latihan sehari tiga kali latihan menjadi dua kali saja selama bulan puasa.
"Jika hari biasa, pertama pagi hari pukul 07.00 WIB kami melakukan strenght and condition training. Kemudian setelah itu, 11.30 WIB, kami melakukan teknik, dilanjutkan pukul 16.30 WIB adalah latihan teknik lagi," sambungnya.
"Tetapi karena ini bulan puasa sehingga ada perubahan sedikit, yakni menjadi sehari dua kali. Mulainya jam 11.00 sampai 13.00 WIB, kemudian sorenya 16.00 sampai 18.00 WIB. Sorenya itu latihan teknik digabung dengan latihan strenght and conditioning. Jadi 5 hari latihan, dua hari off."
Tidak hanya itu, Deddy juga mengubah materi latihan yang tadinya masuk program sparring menjadi ke spesifik training atlet.
"Kami mengurangi karena atletnya sebagian ada yang puasa. Jadi lebih banyak pengulangan dan sparring kami ubah ke spesific training. Misalnya, satu posisi saja, lepasan-lepasan, dan pengulangan posisi," tutupnya.
(mcy/mrp)