Boris Becker: Big Four Sudah Tidak Ada

Boris Becker: Big Four Sudah Tidak Ada

Okdwitya Karina Sari - Sport
Jumat, 08 Jun 2018 14:14 WIB
Big four tenis putra di ATP Finals 2010. (Foto: Clive Brunskill/Getty Images)
Madrid - Petenis legendaris Boris Becker menilai big four sudah tidak ada lagi. Akhir-akhir ini hanya Roger Federer dan Rafael Nadal yang bermain di level teratas.

Selain Federer dan Nadal, big four berisikan Novak Djokovic dan Andy Murray. Keempat pemain itu mendominasi jagat tenis selama sekitar satu dekade belakangan.

Akan tetapi, big four mulai memudar. Performa Djokovic menurun setelah absen panjang akibat cedera siku, yang dideritanya di Wimbledon tahun lalu. Mantan petenis nomor satu asal Serbia itu belum sekalipun mencapai final di delapan turnamen yang diikutinya, alih-alih mengangkat trofi juara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Laju terjauh Djokovic di 2018 terjadi di semifinal Roma Masters saat dikalahkan Nadal. Peraih 12 titel Grand Slam ini juga kandas di babak 16 besar Australia Terbuka dan perempatfinal Prancis Terbuka, usai sebelumnya tersisih di babak awal Indian Wells dan Miami Terbuka.

Sedangkan Murray malah masih belum kembali mengayun raket usai menjalani operasi panggul pada Januari lalu. Terakhir kali petenis Britania Raya itu betanding di laga kompetitif juga pada Wimbledon.


Namun, di tengah meredupnya Djokovic dan Murray, muncul petenis-petenis muda seperti Alexander Zverev dan Dominic Thiem. Keduanya mulai menganggu dominasi Federer dan Nadal dan kini sudah berada di jajaran peringkat 10 besar.

"Saya pikir media-media olahraga perlu terbiasa dengan fakta bahwa Big Four sudah tidak ada lagi," ceplos Becker kepada El Mundo Deportivo, yang dilansir Tennis World. "Sekarang ini waktu yang sulit bagi mereka, karena masih ada referensi kepada pemain-pemain yang lebih muda sebagai generasi berikutnya."

"Tapi dengan Zverev dan Thiem, Anda memiliki dua petenis yang tidak hanya mengamankan tempat di peringkat 10 besar, tapi keduanya memastikan ranking mereka untuk tahun kedua atau ketiga. Jadi media mesti menemukan cara untuk mendiskripsikan mereka," mantan pelatih Djokovic itu menambahkan. (rin/krs)

Hide Ads