Soal Regulasi Khusus Bonus Single Event, Kemenpora: Harusnya Ada

Soal Regulasi Khusus Bonus Single Event, Kemenpora: Harusnya Ada

Mercy Raya - Sport
Jumat, 20 Jul 2018 19:55 WIB
Sekretaris Menpora Gatot S. Dewa Broto bicara mengenai kemungkinan adanya regulasi khusus bonus single event (Foto: Rengga Sancaya)
Jakarta - Saat ini ada ketimpangan bonus multiajang dengan single event bagi para juara. Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah membahas hal itu dan menyebut memang harusnya ada regulasi khusus.

Hal itu dikatakan Sekretaris Menpora Gatot S. Dewa Broto terkait perbedaan jumlah pemberian bonus di multiajang dengan single event bagi para peraih juara.

"Harusnya ada (regulasi khusus pemberian bonus single event) dan sudah kami bahas di internal. Cuma jika dilaporkan kepada menteri harus berbentuk draft makanya kami akan laporkan nanti," kata Gatot kepada detikSport, Jumat (20/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Menurut Gatot, pemberian penghargaan kepada pelaku olahraga sudah tertera pada Undang-Undang No.3 Tahun 2005 tentang Sistem keolahragaan Nasional khususnya pasal 86 ayat 1 sampai 4 dan Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan Olahraga. Hanya, imbuhnya, lebih banyak apresiasi diberikan untuk multievent.

"Nah, bagaimana untuk single event harus secara khusus juga aturannya. Tapi jangan mereka menuntut haknya saja tapi kewajibannya juga. Nanti di media sosial kami disalahkan," ujarnya.

Soal Kemenpora yang sejauh ini lebih fokus kepada event-event prestasi Gatot mengatakan, "Prioritas kami lebih kepada prestasi karena publik melihatnya di prestasi. Misalnya, SEA Games gagal atau sukses, itu prestasi. Makanya anggaran kami lebih banyak di prestasi. Enggak bisa kami mengakomodasi semuanya."

"Nah, kasus ITKF mereka tetap berada di naungan Kemenpora. Mereka juga sah cuma berada di bawah Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), bukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Hanya saja ada skala prioritas. Kan olahraga prestasi sebagai pertaruhan pemerintah. Publik melihatnya A, tapi sebenarnya B. Ini ada All England, Piala Dunia, AFF, itu kan olahraga prestasi semua," tuturnya.



(mcy/krs)

Hide Ads