PR Palembang Menuju Asian Games: Keamanan dan Fasilitas Difabel

PR Palembang Menuju Asian Games: Keamanan dan Fasilitas Difabel

Femi Diah - Sport
Senin, 23 Jul 2018 15:25 WIB
Foto: Istimewa/Instagram/@jakabaringsportcity.
Jakarta - Setelah perusakan Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang memiliki pekerjaan rumah yang cukup besar menjelang Asian Games 2018. Keamanan menjadi fokus.

Sebulan menjelang Asian Games 2018, Stadion Gelora Sriwijaya dirusak. Sebanyak 335 kursi di tribune penonton dicopot dan dilempar ke arah lapangan saat Sriwijaya FC menjamu Arema FC, Sabtu (21/8/2018).

Situasi itu membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga waswas. Mereka khawatir negara lain menanggapi berlebihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Perusahaan Jakarta Sport Center (JSC), Mirza Zulkarnain, menyadari situasi itu. Dia akan merapatkan barisan tak hanya untuk keamanan. Tapi, juga kebersihan dan fasilitas difabel.



"Secara keseluruhan, Jakabaring sudah siap 99 persen untuk menyambut Asian Games 2018," kata Mirza kepada pewarta di Jakarta, Senin (23/7/2018).

"Nah, khusus untuk Gelora Sriwijaya itu, kemarin sebenarnya yang masuk ke sana enggak bawa apapun, perusakan itu pakai tangan saja. Apapun, ini pembelajaran buat kami semua," ujar Mirza.

"Keamanan menjadi konsentrasi kami. Sebelum event, kami ada prakondisi. Ada pos polisi, security, dan 18 marshal. Nanti akan ada koordinasi lebih lanjut dengan Deputi IV Keamanan INASGOC," Mirza menjelaskan.

"Secara nonteknis masih banyak PR lain. Isu UMKM, kejahatan kerah putih, juga sampah, dan fasilitas untuk difabel. Kami masih sangat kurang. Sebab, kompleks Jakabaring ini dibangun pada 2004 dan belum memperhatikan pengunjung difabel. Dalam perkembangannya, kami harus improve," dia menambahkan.



Dari temuan Ombudsman, kompleks Jakabaring yang akan digunakan 13 cabang olahraga untuk Asian Games, tak memiliki ambulans, klinik kesehatan, rambu keselamatan, emergency exit, pengukur kepuasan pengunjung, tempat duduk khusus untuk difabel, ruang dan papan informasi.

Jakabaring juga minim ruang ibadah dan control room untuk mendukung pengawasan keamanan.

Di antara venue yang digunakan, venue boling paling tidak komplit, sedangkan keamanan paling minim ada di Stadion Gelora Sriwijaya.


(fem/cas)

Hide Ads