Lalu, 18 tahun, mencatatkan hasil fenomenal di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia. Pemuda asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menjadi juara lari 100 meter dengan catatan waktu 10,18 detik.
Dengan prestasi apik itu, Lalu, oleh Komisi x DPR, diharapkan tampil di nomor 100 meter pada Asian Games 2018 yang digelar Agustus nanti. Kendati didaftarkan dalam nomor bergengsi itu, Lalu tak menjadi prioritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jam terbang menjadi pertimbangan utama. Sebab, pengalaman amat mempengaruhi mental atlet. PB PASI menilai ujian mental bukan datang dari lawan, namun juga kondisi badannya.
"Saat ini catatan waktu terbaik Lalu 10,18 detik. Sementara pesaing dia, pelari dari Qatar dan China berada di bawah 10 detik. Jika dari 10,18 detik untuk turun ke 10 detik itu sangat berat. Jadi kami tak akan menggenjot karena latihan sudah tinggal perbaikan teknik dan sudah masuk masa kompetisi," kata Sekjend PB PASi, Tigor Tanjung, Rabu (25/7/2018).
"Selain itu, nanti dikhawatirkan cedera kalau genjot. Kalau cedera kan yang rugi kita semua. Lebih baik tak digenjot sekarang. Artinya tahun depan, pelan- pelan dia masuk ke program yang baru lagi menuju 10 detik," ujarnya kemudian.
Di Asian Games 2014, medali emas lari 100 meter dikuasa atlet Qatar, Femi Ogunode, dengan catatan waktu 9,93 detik. Sementara, perak direbut atlet China, Su Bingtian, dengan waktu 10,10 detik, sedangkan perunggu dimiliki Kei Takase (Jepang) dengan waktu 10,15 detik.
Tigor belum dapat memastikan jangka waktu untuk memastikan Lalu siap tampil di persaingan senior. Seluruh program ada di tangan pelatih.
"Enggak ada patokan untuk itu. Semua tergantung atlet, pelatih, dan bagaimana programnya," ujar Tigor.