Dari 27 peserta itu, sembilan di antaranya berhasil lolos lewat super tiket alias melalui pilihan para pencari bakat. Salah satunya, Muhammad Sayyid Az Zahri, yang berlaga di kategori U-15.
Peserta asal Bogor yang mengikuti seleksi di Cirebon itu tercatat sebagai peserta berkebutuhan khusus. Indra pendengaran Sayyid berfungsi tak normal sejak kecil. Namun, Sayyid memiliki tekad yang kuat untuk mengejar cita-citanya sebagai atlet bulutangkis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangga dengan Sayyid. Alhamdulillah bisa lolos, dan teman-teman mengerti dengan bahasa Sayyid," kata Lia dengan mata berkaca-kaca usai pemberian super tiket di Gor Bima Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (6/8/2018).
Lia menceritakan Sayyid mulai aktif berlatih sejak tahun 2014, saat Sayyid menginjak usia 10 tahun. Sayyid berlatih bulutangkis di Klub Sangkuriang Cibinong, Kabupaten Bogor.
"Anaknya semangat dan gigih. Latihannya rajin. Tak pernah mengeluh, pantang menyerah dan teman-teman di klubnya mengerti bahas Sayyid," kata Lia.
"Katanya Lee Chong Wei sama Kevin," kata Lia usai mendapat bisikan dari Sayyid saat ditanya mengenai pebulutangkis idolanya.
"Sekarang latihannya lima kali selama satu minggu. Senang bisa lolos, harus berjuang lagi," kata Lia.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum Christian Hadinata mengatakan Sayyid pantas mendapatkan super tiket tambahan dari para pemandu bakat. Karena, lanjut dia, Sayyid memiliki potensi yang luar biasa.
"Postur tubuhnya juga bagus. Meski memiliki keterbatasan, dia selalu menunjukkan semangatnya saat bertanding," ucap Christian.
"Untuk itu kita berikan kesempatan kepada Sayyid agar bisa bertanding di Kudus. Keterbatasan yang Sayyid miliki tak menjadi kendala, selama ini saya lihat seperti itu. Selain Sayyid, katanya di Solo juga ada peserta putri yang sama seperti Sayyid," ujar Christian.