Rifda Irfanaluthfi dkk. dijadwalkan untuk menjajal venue pertandingan pada Selasa (13/8/2018). Tapi, rencana tersebut batal setelah perlengkapan dan peralatan tanding beres. Malah, beberapa peralatan belum sampai di JIEXPO Kemayoran karena terganjal oleh administrasi di bea cukai.
Indonesia pun tak mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah, menjajal lebih dulu venue yang digunakan. Kendati menyesalinya, Dian tak bisa berbuat banyak selain tetap memfokuskan atletnya berlatih di lokasi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya jika sudah siap, hari ini bisa mencoba aura di lapangan. Karena kami sebenarnya sudah ingin mencuri start coba alat tapi Allah berkehendak lain. Ya kami positif saja mungkin ada hikmahnya," kata Dian kepada detikSport.
"Ya, artinya anak-anak tetap di SKO Ragunan, alatnya sudah alat yang bekas junior di sana," ujarnya menambahkan.
"Ya terus mau bagaimana? Segala sesuatunya kan dari INASGOC. Sekarang dengan siapnya atlet semua, kita lihat lah kondisinya bagaimana? Ya yang sudah pasti uji coba baru mulai 15 Agustus nanti dan kami mau tak mau harus siap," dia menambahkan.
Dian berharap pemasangan alat segera rampung. Sebab, atlet senam Indonesia belum familiar dengan alat-alat yang digunakan di Asian Games kali ini.
"Kalau di luar negeri karena alat tergantung merknya. TaiShan ini kan merk baru pertama buat kami. Maksudnya paling tidak dalam latihan satu sampai dua hari bisa kami coba. Karena kalau tuan rumah single event menyiapkan dua hari untuk training sebelum podium training bukan game time," ujar dia.
"Nah kalau kita sekarang di Indonesia karena ini alat baru, yang keluaran Asia, biasanya Eropa. Nah ini butuh penyesuaian. Ya, kami tak minta sepekan untuk jajal tapi minimal lima hari. Tapi kondisi di lapangan begitu jadi atlet mau tidak mau siap," Dian menjelaskan.
Senam akan mulai pertandingan pada 20 Agustus 2018. Persani menurunkan 14 atlet dari tiga cabang disiplin, dua atlet ritmik, dua atlet trampolin, dan 10 atlet artistik.