Defia meraih medali emas setelah mengalahkan Marjan Salahshouri dari Iran di babak final poomsae individu putri di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (19/8). Emas itu menjadi emas pertama Indonesia di Asian Games 2018.
Raihan emas itu telah memenuhi target satu emas taekwondo di Asian Games 2018 ini. Emas itu sekaligus menciptakan sejarah baru taekwondo Indonesia di Asian Games. Untuk kali pertama, Indonesia meraih emas di Asian Games. Sepanjang keikutsertaan Indonesia di taekwondo, Indonesia mengoleksi enam perak dan delapan perunggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sejarah, sebab biasanya taekwondo dapat perak dan perunggu. Defia betul-betul memiliki mental juara dan mampu menunjukkan kalau kita memiliki kekuatan yang bagus di nomor poomsae," kata Juana Wangsa Putri, peraih medali perak taekwondo dari kyorugi (tarung) di kelas -48 kg Asian Games 1998 dan kelas -51 kg Asian Games 2002, Senin (20/8).
"Dia bahkan mampu membuat Korea (lawan di semifinal) goyang. Dia sekaligus menjadi bukti kalau pembinaan jangka panjang, dilatih oleh orang yang tepat, oleh pelatih Korea Selatan Shin Seung Jung, dan di-support dengan benar, muncullah hasil yang memuaskan," ujar Juana.
Juana berharap hasil manis Defia berlanjut ke nomor kyorugi. Dua taekwondoin Indonesia, Reynaldi Atmanegara dan Mariska Helinda akan tampil siang ini di Plenaru Hall, JCC, Senayan.
Simak Juga 'Ekspresi Defia Usai Persembahkan Emas':
(fem/mrp)