.webp)
Cuaca di sirkuit Silverstone, yang sejak 2010 kembali menggelar balapan grand prix, dapat berubah sewaktu-waktu sehingga membuat jalannya balapan MotoGP jadi sukar ditebak.
Untuk MotoGP Inggris akhir pekan ini tantangan bertambah seiring dengan adanya permukaan aspal baru di sirkuit Silverstone. Dalam 22 tahun terakhir, baru musim dingin lalu sirkuit itu menjalani pengaspalan ulang menyeluruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu gambaran mengenai betapa MotoGP Inggris tidak mudah diprediksi adalah fakta bahwa balapan kelas primer lima musim terakhir sudah memunculkan lima rider dari pabrikan berbeda.
Musim lalu Andrea Dovizioso dari Ducati tampil pemenang. Sebelum itu ada Maverick Vinales di atas motor Suzuki (2016), Valentino Rossi dari Yamaha (2015), Marc Marquez yang membela Honda (2014), dan Jorge Lorenzo semasa di Yamaha (2013).
Pada tahun 2014 itu juga Marquez tercatat sebagai rider terakhir yang bisa memenangi MotoGP Inggris setelah sebelumnya meraih pole. Tapi sejak kemenangan empat tahun lalu, Marquez bahkan belum bisa naik podium lagi di Silverstone.
Marquez juga akan menjadi sosok utama yang mendapat perhatian di akhir pekan. Ini tak lepas dari posisinya sebagai pemuncak klasemen sementara setelah meraih 201 poin dari 11 seri balapan MotoGP 2018. Ia unggul 59 poin dari rival terdekat.
Rossi, rival terdekat Marquez, juga patut ditunggu aksinya. Hal itu tidak lepas dari besarnya sorotan terhadap kinerja M1 Yamaha pada balapan sebelumnya di MotoGP Austria.
Aksi Lorenzo (Ducati) yang tampak sedang on fire, sebelum pindah ke Honda musim depan, juga bakal membuat penggemar MotoGP kian menantikan akhir pekan. Ditambah lagi sosok-sosok macam Dovi, Vinales, Cal Crutchlow, dan lainnya yang siap pamer aksi.
(krs/rin)
