Indonesia Kalah dari China, Pemerintah Bakal Lebih Genjot Infrastruktur

Indonesia Kalah dari China, Pemerintah Bakal Lebih Genjot Infrastruktur

Yanu Arifin - Sport
Sabtu, 25 Agu 2018 00:47 WIB
Indonesia butuh banyak stadion berkualitas internasional saat ini (Rachman Haryanto/detikSport)
Palembang - Indonesia masih tertinggal dari China di Asian Games 2018. Menteri Pembangunan dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menilai masalah infrastuktur jadi sebabnya.

Hingga Jumat (24/8/2018), China masih menguasai tabel perolehan medali Asian Games 2018. Negeri Tirai Bambu mengumpulkan 124 medali dengan rincian 66 medali emas, 46 perak, dan 27 perunggu. Sementara Indonesia masih tertahan di peringkat lima dengan raihan 9 emas, 9 perak, dan 14 perunggu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat datang menyaksikan perlombaan dayung di JSC Lake, menilai China bisa mendominasi karena punya banyak venue atau tempat-tempat latihan. Ia pun ingin menirunya dengan membangun banyak infrastruktur penunjang atlet.






"Kenapa China kuat? Karena mereka banyak sekali punya venue seperti ini (JSC Lake) walaupun tidak sebagus ini, tapi tersebar di provinsi-provinsinya," kata Basuki.

"Dan itu yang akan saya tiru. Seperti di Jawa Timur, pusat pusat yang selama ini menyumbang atlet kan fasilitasnya masih sangat kurang di saat tingginya animo seperti sekarang," sambungnya.

"Untuk porsi wilayah akan kami pikirkan lagi. Di Surabaya, Jawa Timur, porsinya agak penuh dan kami akan memanfaatkan banyak lokasi. Kan di sana ada banyak bendungan tuh."

"Di Jambi misalnya, ada Danau Sipin, di Jawa juga ada bendungan banyak, NTB punya bendungan juga, bisa dipakai buat ini (venue dayung)," tutupnya.





(yna/mrp)