Pada pertandingan yang berlangsung di Istora, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Senin (25/8/2018), Anthony langsung tancap gas ketika menghadapi pebulutangkis Jepang, Kento Momota. Pemain berperingkat ke-12 dunia itu lebih mudah mengambil poin sementara Momota kesulitan memecahkan pertahanan Anthony.
Situasi itu berbanding terbalik dengan duel di semifinal bulutangkis beregu, Indonesia menghadapi Jepang. Anthony kandas di tangan Momota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya, Anthony mendapatkan suntikan semangat dari suporter Indonesia yanng tiada henti mengelu-elukan namanya.
"Ginting...ginting. Ginting....ginting." Begitulah teriakan penonton. Gim pertama diselesaikan Anthony dengan kemenangan 21-18.
Namun ada hal menarik lainnya selain kemenangan Anthony di game pertama. Saat jeda, Anthony mendapat teriakan yang luar biasa dari penonton ketika mengganti jersey merah putihnya yang basah karena keringat. Sontak teriakan untuk seolah membuat Istora bergemuruh. Suatu hal jarang ia dapatkan ketika bermain.
Namun di game kedua permainan Anthony seperti menurun. Sempat tertinggal di interval pertama game kedua 5-11, Anthony bangkit.
Lagi-lagi karena dukungan penuh suporter. Teriakan dan chant-chant untuk Anthony mengiringi satu demi satu poin yang dia kumpulkan.
"Ginting bisa, Ginting pasti bisa."
Anthony sukses menyamakan poin menjadi15-15 dan berujung pada kemenangan 21-18. Anthony tergeletak dan lega.
Kemenangan Ginting atas Kento Memota memperkecil rekor pertemuan mereka menjadi 2-4. Dari terakhir kali Anthony menang atas Kento pada Hong Kong Open 2015.
"Rasanya senang lah. Banyak penggemar apalagi main di rumah sendiri," kata Anthony soal dukungan suporter dan aksinya buka baju.
Anthony sudah ditunggu lawan dari China Chen Long. Dia berharap dukungan suporter Indonesia tidak berhenti.
"(Mereka) tanpa disuruh pasti teriak (mendukung)," ujarnya.
Baca juga: Kejutan Emas Asian Games dari Christo/Aldila |