.webp)
Christo/Aldila menghadapi pasangan Thailand Sonchat Ratiwatana/Luksika Kumkhum di final tenis ganda campuran Asian Games 2018. Bertanding di JSC Tennis Court Center, Palembang, Sabtu (25/8), laga berjalan ketat.
Di set pertama, Christo/Aldila memimpin 6-4. Tapi di set kedua, duet Thailand bisa mengejar dan menyulitkan pasangan tuan rumah dan merebut kemenangan 7-5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Indonesia meraih poin, sorakan gembira terdengar jelas di venue tenis. Bahkan beberapa kali wasit meminta para penonton diam sebab mengganggu jalannya pertandingan.
Begitu juga suporter Thailand. Meski jumlahnya sedikit, mereka cukup pede memberi dukungan kepada Sonchat/Luksika dengan berteriak, yang dibalas dengan sorakan dari suporter Indonesia.
Pada akhirnya, Indonesia bisa menang lewat super tie break 10-7. Medali emas pun jatuh ke tangan Indonesia, mengakhiri paceklik medali Indonesia dari cabang tenis.
Aldila sendiri mengaku tak terganggu dengan bisingnya penonton. Ia, bersama Christo, justru mengubahnya menjadi motivasi agar bisa meraih emas.
"Ya, ini kami harus jadikan motivasi, jangan jadi beban juga. Jadi kami enjoy dan harus bermain dengan tenang," jelasnya usai laga.
"Kami bermain lepas hari ini. Saya di depan dan Aldila di base line. Sampe tadi final, semua strategi berjalan lancar. Tadi kecolongan di set kedua, tapi kami kembali tampil bagus tapi kami main bagus lagi di tie break," timpal Christo.
Emas tenis dari Christo/Aldila menjadi yang kesepuluh didapat Indonesia di Asian Games 2018. Di Palembang, itu emas ketiga setelah panjat tebing dan dayung.
