.webp)
Indonesia meraih 11 medali emas dari 14 nomor yang dipertandingan di pencak silat Asian Games 2018. Tak sedikit yang menilai cabang olahraga pencak silat memang sudah sewajarnya dikuasai Indonesia. Sebab, tak ada pesaing.
Sugianto menampik anggapan itu. Dia bilang persaingan pencak silat di Asia sudah merata. Dominasi pesilat Indonesia itu semata-mata karena kerja keras dan latihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seharusnya semuanya bisa dilihat. Walaupun dibilang pantas tapi kami latihan juga. Kalau cuma dibilang wajar kami tidak perlu latihan. Main-main saja, kami bakalan juara tapi kami berusaha juga dan lawannya hampir imbang. Jangan berpikiran negatif. Wajar-wajar tapi giliran kalah disudutkan," kata Sugianto menjawab kritikan.
"Ini olahraga jadi harus fair. Semua orang bisa melihat jadi saya sangat menyayangkan ada kata-kata seperti di salah satu ucapan komentator di stasiun televisi yang bilang pencak silat sepi, wajar Indonesia pencak silatnya juara karena asalnya. Seperti kita tahu asal dari karate teaekwondo tapi negaranya bukan dari merka. Jadi boleh disudutkan gak?" sesalnya.
Pesilat berusia 29 tahun itu juga menjelaskan saat ini pencak silat sudah tersebar ke penjuru dunia.
"Sekarang pencak silat sudah tersebar dan tak seperti dulu yang masih merangkak. Saya melihat sekarang sudah hampir merata. Waktu SEA Games saja kami hanya dapat dua emas jadi untuk Asia Tenggara sudah cukup kuat juga," kata peraih medali emas Asian Games 2018 ini.
"Di kejuaraan dunia juga banyak negara Eropa yang pesilatnya cukup diperhitungkan. Jadi walaupun kita negara asal pencak silat tak boleh tinggal diam dan tidur. Kami harus tetap latihan," dia menambahkan.
Tonton juga 'Ditemani Syafruddin, Prabowo Nonton Final Pencak Silat':
(mcy/fem)
