.webp)
Equestrian memainkan perlombaan mulai 20 Agustus lalu. Sejauh ini 12 medali yang sudah diperebutkan. Masih ada satu nomor lagi, Kamis (30/8/2018) besok, yang harus diperlombakan di nomor jumping individual.
Saat ini, Jepang masih menjadi pengumpul medali terbanyak dari cabang olahraga berkuda dengan catatan tiga emas dan satu perak.
Pasca Asian Games 2018, Indonesia mempunyai pekerjaan besar. Venue-venue yang sudah dibangun, jangan sampai terlantar. Hal itu yang menjadi perhatian eks menteri Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutarjo.
"Arena berkuda di Pulomas itu sudah bagus. Kalau sampai tidak terpakai nanti mantainance berat," kata Cicip saat berbincang dengan detikSport.
"Olahraga berkuda masih dianggap elit. Orang (yang ingin berkuda) harus siap spending. Padahal kita mempunyai kuda di Sumbawa yang bagu dan joki yang bagus juga. Di Equastrian, saya mendukung anak," dia menambahkan.
 Foto: ist. |
Cicip mendapatkan kehormatan untuk mengalungkan medali untuk nomor jumping team. Di nomor itu, Arab Saudi yang menjadi pemenangnya. Diikuti oleh Jepang dan Qatar yang mengamankan perak dan perunggu.
"Saya sering membantu Pordasi, jadi itu (kehormatan mengalungkan medali) karena undangan Pordasi juga Inasgoc. Kebetulan anak saya juga berkuda. Tapi belakangan mulai berkurang karena kuliah di Australia," Cicip mengungkapkan.
Secara garis besar, Cicip menilai penyelengaraan Asian Games 2018 sangat bagus. Tak cuma sukses sebagai tuan rumah, Indonesia juga tampil bagus dengan perolehan medali. Hingga, Rabu (29/8) pukul 16.15 WIB, Indonesia sudah mengumpulkan 28 medali.
"Penyelenggaraan Asian Games 2018 sangat bagus. Sangat sukses dengan penyelenggaraan yang lebih membumi. Dengan manajemen yang ramping, bisa terlihat sangat bagus," kata Cicip.
"Dari perolehan medali juga sukses besar," dia menambahkan.
(cas/krs)
