Dari enam pagelaran, hanya dua pebalap Asia yang bisa jadi juara Tour de Ijen Banyuwangi. Yakni, Mirsamad Pourseyedi (Iran) dan Ki Ho Choi (Hong Kong).
Setelah itu, Pouly (Prancis) yang langsung back to back juara dari 2014 dan 2015. Sempat lepas ke tangan pembalap Australia, Jai Crawford, pada 2016, tahun lalu mahkota juara kembali jatuh ke tangan pebalap Eropa, Davide Rebellin (Italia).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini, tim asal Iran memang absen sementara di ITdBI karena ada kejuaraan serupa yang bersamaan di negaranya," kata Event Director Tour de Ijen Banyuwangi 2018, Jamaluddin Mahmood, kepada wartawan, Selasa (25/9/2018).
Para pembalap Eropa seperti Thomas Lebas (Prancis) dan Salvador Guardiora (Spanyol) bakal menjadi rekan setim yang menguntungkan Team Kinan. Sebab, dua-duanya spesialis tanjakan.
Khusus untuk Lebas, pembalap 32 tahun itu pernah menjuarai Le Tour de Filipinas 2015, Tour de Hokkaido 2013, Tour de Flores 2017, dan Tour de International de Setif 2014. Lebas yang pernah "magang" di tim Pro Tour, Cofidis, itu tak hanya spesialis juara umum, tapi juga juara balapan yang umumnya berlangsung 3-4 hari.
"Kemampuannya pada jalur tanjakan sangat perlu diwaspadai," kata Jamal.
Selain dua pembalap tersebut, beberapa nama pembalap climber lainnya antara lain Edgar Nohales Nieto yang kali ini datang bersama Ningxia Sports Lottery. Nieto termasuk rutin mengikuti Tour de Ijen Banyuwangi dengan beragam tim meski nasibnya tak selalu mujur. Tahun lalu bersama 7Eleven-Roadbike Philippines dia gagal karena faktor teknis.
(fem/fem)