Laura bakal menjadi andalan Indonesia di Asian Para Games 2018 mulai 6-13 Oktober di Stadion Akuatik, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Dia bermodal dua medali emas dari ASEAN Praga Games di Kuala Lumpur 2017 dan dua emas Kejuaraan Dunia Para Swimming di Jerman, 7-10 Juni tahun ini.
Olahraga renang memang sudah dikenal Laura sejak usia 6 tahun. Laura berlatih untuk alasan kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu takut banget. Sampai nangis-nangis, bahkan muntah-muntah. bisa jadi karena penolakan dari saya untuk latihan renang ya," dia menambahkan.
"Terus saya lihat ada teman saya kok bisa kencang sekali berenang. Kok dia bisa, mestinya saya juga bisa. Sejak itu saya bertekad untuk mengalahkan dia," tutur perempuan kelahiran Pangkal Pinang itu 19 tahun lalu itu.
Laura pun makin giat berlatih. Dia juga mengikuti perlombaan-perlombaan dan bertekad untuk mendapatkan medali.
Rutin mengikuti perlombaan tingkat daerah dan nasional di kelompok umur hingga SMP, Laura malah mengalami patah tulang belakang. Dia jatuh terduduk. Sejak itu, Laura tak bebas bergerak.
Sempat frustrasi, menyangkal sudah disabilitas, Laura juga menjadi sosok pemarah. Dalam prosesnya Laura bisa kembali ke kolam renang dan menjadi jagoan Indonesia.
(fem/fem)