Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar mengatakan, event ini dilakukan secara bersama. Seluruh pihak mengambil peran penting dalam menunjang kelancaran, keselamatan, dan kesuksesan event olahraga yang diikuti oleh 25 negara ini.
"Konsolidasi berbagai pihak dilakukan. Seluruhnya membantu kelancaran acara ini. Mulai dengan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan ekstra di sepanjang jalan. Hingga keterlibatan swasta dengan mobil hiasnya dan masih banyak lagi," ujar Bupati Anas kepada detikcom, Jumat (28/9/2018).
"Ingat event ini tidak menggunakan EO (Event Organizer). Kami mengemasnya dengan solid. Seluruh SKPD turun dan bahu membahu untuk acara ini," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tidak libur. Kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap. Tapi anak-anak ini bisa melihat acara ITdBI," tambahnya.
Anas mengatakan, event ini dikonsep dengan menggabungkan aktivitas olahraga dan wisata. "Tidak hanya sekedar event balap sepeda, kami gelar event ini sebagai ajang sport tourism. Karena kami ingin memberi kesan lebih kepada peserta," kata Anas.
Anas menambahkan, event ini akan menjadi pembelajaran bagi seluruh elemen di Banyuwangi agar lebih disiplin, menghargai tamu, dan terkoneksi dengan dunia global.
"Misalnya saat siswa SD diimbau untuk ikut menonton lomba saat pembalap melintasi sekolahnya. Ini agar mereka termotivasi nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah olahraga, seperti makna sportif, kekompakan tim, serta menambah wawasan global mereka secara langsung," pungkas Anas.
(din/rin)