Dia berhasil menyelesaikan lomba etape terakhir dari start Desa Sarongan dan finish Gunung Rante, Paltuding, Ijen, sebagai pemenang.
Dyball menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 3 jam 49 menit dan 44 detik. Dia unggul 47 detik atas Jesse Ewart (Team Sapura Cycling) yang menempati posisi kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di peringkat ketiga ditempati pembalap kawakan asal Perancis Thomas Lebas (Kinan Cycling Team) yang terpaut 1 menit dan 04 detik atas Dyball.
Keberhasilan Dyball jadi pemenang etape ini tak cuma memberikannya gelar Polkadot Jersey, tapi juga Yellow Jersey yang selama tiga etape sebelumnya dipegang rekan setim, Marcus Culey. Dyball berhak atas gelar juara umum.
"Strategi yang dijalankan oleh tim kami berjalan dengan baik. Ini memang etape saya. Dan akhirnya saya berhasil menjadi yang tercepat," kata Dyball kepada detikSport usai balapan, Sabtu (29/9/2018).
Stage terberat ini, menempatkan pemenang etape 3 Jesse Ewart dari Sapura Cycling Team Malaysia di posisi kedua, sekaligus menduduki posisi yang sama di klasemen umum. Sementara, kejutan ditunjukkan Thomas Lebas dari Kinan Cycling Team asal Jepang yang menyodok di peringkat 3.
"Saya sudah berusaha di 5 km menuju puncak. Namun sayang saya tidak mampu bersaing saat Dyball melakukan attack. Saya akui saya kurang beruntung saat ini," ujar Jesse.
Tak sekedar sukses di kategori pebalap, St George Continental ini juga merebut gelar juara umum di sektor tim, mengungguli Kinan Cycling Team dan Sapura Cycling Team.
Sementara itu, Green Jersey sebagai pebalap tercepat diraih oleh Jamalidin Novardianto dari PGN Road Cycling Team, Indonesia. Pebalap PGN lain, yakni Jamal Hiabtullah juga sukses mempertahankan Red and White Jersey sebagai pebalap Indonesia terbaik.
"Terima kasih tim kami yang membantu saya meraih sukses ini. Upaya ini sudah kami lakukan sejak 15 kilometer menjelang finish," terang Jamal.
(mrp/rou)