Peserta dari 24 Negara Ramaikan Lomba Lari Susur Pegunungan Ijen

Peserta dari 24 Negara Ramaikan Lomba Lari Susur Pegunungan Ijen

Chuk Shatu - Sport
Minggu, 30 Sep 2018 15:10 WIB
Foto: Chuk Shatu/detikSport
Bondowoso - International Ijen Trail Running (IITR) diminati peserta. Sebanyak 372 pelari asal 24 negara meramaikan lomba lari maraton menyusuri pegunungan Ijen di wilayah Kecamatan Ijen, Bondowoso itu.

Lomba digelar dua hari. Untuk pelari yang tampil di kategori 100 km start pada pukul 23.30 WIB, Jum'at (28/9/2018). Sementara, kategori 70 km, memulai perlombaan pukul 00.10 WIB dinihari, kategori 42 km dan 21 km pukul 05.00 WIB, Minggu (30/9).

Selain berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, peserta juga berasal dari sejumlah negara lain, di antaranya Slovakia, Perancis, Brasil, Inggris, dan Ukraina. Mereka start dan finis di lapangan PTPN XII Kalisat/Jampit, Desa Kalisat, Kematan Ijen, Bondowoso, meskipun masing-masing kategori memiliki rute yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT





"Lomba ini sudah masuk dalam kalender tahunan Asia Trail Master. Para peserta yang masuk kualifikasi dapat mengikuti even serupa, tapi levelnya lebih besar," kata Race Director Egon Trail Surabaya, Alfan Impriadi, saat ditemui di lokasi acara.

Alfan menerangkan selain di pegunungan Ijen, lomba lari serupa juga akan digelar di sejumlah tempat. Yakni Mantra Summit Challange, Bandung Ultra 100K, Tahura Trail Running, serta Plataran Xtrail Bali.


Peserta dari 24 Negara Ramaikan Lomba Lari Susur Pegunungan IjenFoto: Chuk Shatu/detikSport


Pantauan detikSport di lapangan, selain harus mencapai puncak Kawah Ijen, rute lain yang harus dilalui pelari adalah kawasan hutan lindung milik Perhutani, Kawah Wurung, Cagar Alam Ijen, serta perkebunan kopi milik PTPN XII Kalisat/Jampit, Bondowoso.

Tantangan yang dihadapi peserta juga lumayan ekstrim. Karena disamping harus lari di medan berat, cuaca pada malam hari juga relatif dingin, mencapai 8 derajat celcius. Belum lagi mereka harus berlari di kegelapan malam dengan penerangan yang hanya berasal dari headlamp yang mereka bawa.

"Saya sudah sering mengikuti trail running di beberapa negara. Tapi di sini medannya paling menantang, namun panoramanya sangat luar biasa eksotis" kata Rodrigo Alonso, seorang pelari asal Brasil.



(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads