Asian Para Games Kian Dekat, CdM Kirim Psikolog untuk Atlet

Asian Para Games Kian Dekat, CdM Kirim Psikolog untuk Atlet

Mercy Raya - Sport
Rabu, 03 Okt 2018 15:53 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho/detikSport
Jakarta - Dalam hitungan hari Asian Para Games 2018 dimulai. Kondisi dan mental atlet pun dijaga langsung oleh psikolog.

Asian Para Games akan bergulir 6-13 Oktober di Jakarta. Akan ada atlet perwakilan dari 43 negara yang akan bersaing di multievent olahraga atlet-atlet disabilitas se-Asia tersebut.

Termasuk para renang Indonesia yang akan menurunkan 28 atletnya. Mereka mematok target empat medali emas. Semakin dekatnya waktu latihan, baik pelatih, tim Chief de Mission, maupun panitia pelaksana memberi perhatian lebih kepada kondisi mental atlet. Maka tak heran setelah memindahkan pelatnas di Jakarta, juga ada psikolog yang menempel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang terpantau detikSport, psikolog juga ikut memperhatikan suasana latihan para atlet di Stadion Akuatik. Dia juga ikut tinggal di wisma atlet Kemayoran agar lebih dekat dengan para atlet. Adalah Wiene Dewi Toorisnawati, merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (YGM) angkatan 1984.




"Psikolog ini baru (ikut kami). Dari panitia (CdM) yang memberikan," kata koordinator pelatih, Dimin, di sela-sela latihan atlet.

"Harusnya (psikolog) itu bukan sekarang saja tapi dari awal latihan. Tapi memang kelemahan kita masih di sana. Makanya, pelatih terkadang menjadi psikolog juga, ya pelatih juga," tambahnya.

Sementara itu, perenang disabilitas, Jendy Pangabean, mengaku senang dengan kehadiran psikolog. Menurutnya, selain bis amembuat tim bertambah solid secara mental psikolog memberi dampak pada kepercayaan dirinya.


Wishnutama Absen Ambil Bagian di Asian Para Games 2018, tonton videonya di sini:

[Gambas:Video 20detik]



"Yang jelas lebih menghibur dan bisa membantu lah. Tapi kan waktu sekarang belum ada yang mau cerita ada masalah atau apa tapi yang yang jelas dengan bergabungnya psikolog sedikit mengurangi kekhawatiran kami," kata Jendi.

"Sebenarnya bukan terbeban tapi semakin deg-degan. Minimal dengan menambah lagi psikolog maka tim jauh lebih solid," ujarnya.




(mcy/fem)

Hide Ads