.webp)
Sejumlah final bulutangkis Asian Para Games di Istora, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, digelar di hari terakhir, Sabtu (13/10/2018). Mengenakan kaos motif garis-garis, Taufik datang bersama dua buah hatinya, Natarina Alika Hidayat dan Nayutama Prawira Hidayat.
"Ini saya pertama kali nonton langsung, saya tidak kuat melihat mereka. Semangat banget. Satu apresiasi lah buat mereka karena tidak semua orang bisa main di Para Games," kata Taufik, di sela-sela pertandingan bergulir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik juga bangga lantaran dukungan penonton Indonesia tak pernah berhenti kepad setiap atlet meski dalam keadaan kalah maupun menang.
"Di sini juga bagus, dari asosiasi dan pemerintah menyetarakan dengan atlet Asian Games. Tidak ada perbedaan. Jadi mereka juga semangat. Apalagi ini juga bisa jadi acuan bagi atlet yang normal," ujar dia.
"Mereka saja semangat meski dengan kekurangan seperti itu, apalagi kita yang dikasih Tuhan normal. Mainnya juga bagus. Yang lain seperti Fredy juga bagus meski kalah tetap semangat. Antusias suporternya juga luar biasa, meski kalah, tidak ada yang caci maki, selalu support. Itu kelebihan untuk Para Games ini," dia menambahkan.
Peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena ini pun berharap atlet-atlet Indonesia bisa meniru daya juang atlet penyandang disabilitas.
"Dari semangatnya mereka. Mereka tetap mau meski dengan keterbatasan mereka. Buat atlet-atlet yang memang normal, tirulah mereka. Mereka itu keinginannya lebih besar dari orang-orang normal. Itu yang saya tiru, mereka dengan kekurangan tetap semangat," dia mengungkapkan.
"Soal menang kalah itu biasa lah, mereka yang di lapangan kan pasti ingin memberikan yang terbaik, apalagi main di negara sendiri. Tapi saya harap tiru semangatnya. Ini motivasi lebih buat yang lain," dia menambahkan.
Tonton video Bulutangkis Sumbang Emas Lagi untuk Indonesia
(mcy/fem)
