Penutupan Asian Para Games berlangsung di Stadion Madya, Senayan, pada Sabtu (13/10/2018). Delapan hari penuh, 2.762 atlet dari 43 negara berjuang untuk menjadi yang terbaik di multievent olahraga se-Asia tersebut.
Lebih dari itu, tujuan dari penyelenggaraan diharapkan memberi dampak lebih khususnya kesetaraan untuk beberapa aspek bagi penyandang disabilitas. Baik itu transportasi, pendidikan, dan lapangan pekerjaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya datang saat pembukaan dan penutupan. Amazing banget apalagi Indonesia baru pertama kali menggelar Asian Para Game. Saya benar-benar puas menikmatinya. Walau saya harus menggunakan kursi roda, susah dapat tiketnya, terbayar semua," kata pria asal Garut ini.
Meski puas, Arjuna mengharapkan ada dampak positif dari penyelenggaraan yang berlangsung selama delapan hari belakangan ini.
"Selain itu tentu transportasi dan aksesbilitas penyandang disabilitas. Saya coba sendiri di Jakarta dan belum begitu ramah dengan disabilitas terutama dari transportasi, kereta, dan angkutan umum lainnya," dia mengungkapkan.
"Saya pulang pergi naik kereta memang belum begitu akses. Masih sulit kami harus desak-desakan dengan orang normal. Walaupun sudah ada tulisan untuk disabilitas."
"Jadi disabilitas baru tulisan, tapi realisasinya belum. Mungkin jika dipersentasi hanya 40 persen lah," kata admin organisasi Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia di Kota Bekasi ini.
"Harapan saya dengan adanya ini masyarakat biasa terbuka mata hatinya bahwa disabilitas bisa mengharumkan bangsa," katanya.
(mcy/cas)