Arianti menjadi salah satu atlet atletik andalan Indonesia di Asian Para Games 2018. Dia telah bergabung dalam pelatnas ke pesta olahraga disabilitas se-Asia itu sejak Januari. Sejak itu pula, atlet asal Bali itu berlatih maksimal.
"Waktu itu, dalam periode akhir persiapan Asian Para Games saya lebih fokus ke perbaikan teknik, mempersiapkan kondisi, semuanya harus fit sampai nanti event," kata Arianti dalam One on One detikSport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arianti menyadari tekniknya kurang matang menjelang keberangkatan ke Jakarta. Selain teknik, dia menyiapkan mental.
Selain itu, Arianti tak mau menyia-nyiakan kesempatan menjadi atlet timnas. Dia berupaya semaksimal mungkin.
"Teknik masih kurang optimal. Jadi. saya mau tekniknya lebih bagus lagi. Beberapa di antaranya, saat start, daya tahan, dan karena ini eventnya besar dan pertama kali ikut, jadi saya harus lebih matang lagi menyiapkan segala sesuatunya," dia menambahkan.
"Saya senang, bangga, apalagi dari sekian banyak orang, saya bisa terpilih di Asian Para Games ini. Sungguh sesuatu yang spesial. Jadi, kalau tak dapat sangat disayangkan karena support-nya semua dah maksimal," kata dia.
Di akhir Asian Para Games, Arianti mempersembahkan dua perak, dari lari 100 meter dan lari 400 meter. Arianti tampil dalam klasifikasi T13 atau atlet dengan gangguan penglihatan.
Simak Juga 'Aksi Nyeni Para Difabel di Thamrin':
(mcy/fem)