Ihsan sempat dibekap cedera yang membuatnya harus abasen dalam beberapa turnamen pada 2017. Situasi itu pun cukup berdampak pada performanya di beberapa turnamen di tahun berikutnya. Dia tampil inkonsisten dan membuat peringkat dunianya semakin menurun.
Satu-satunya pencapaian terbaiknya adalah juara di Indonesia Master 2018 bangka Belitung, September lalu. Sedikit demi sedikit kepercayaan diri Ihsan pun terbangun. Pelatih juga mulai mempercayakan dirinya untuk tampil di level yang lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih tunggal putra, Hendri Saputra, mengatakan Ihsan dalam kondisi siap main. Dia berharap ada hasil bagus ditorehkan atletnya ini.
"Ihsan oke siap main. Dia siap untuk ikut kejuaraan ini. Saya ingin lihat hasil dari latihannya dari segi mental, cara main, teknik, dan fisik. Tentu saya harap hasilnya akan baik," kata Hendri kepada detikSport melalui pesan singkatnya, Selasa (13/11/2018).
Pebulutangkis berusia 22 tahun itu dijadwalkan mulai bertanding pada Rabu (14/11/2018). Dia akan berhadapan dengan Kanta Tsuneyama, wakil asal Jepang.
Dari rekor pertemuan keduanya, Ihsan lebih diunggulkan. Ihsan tercatat dua kali menang pada saat di Kejuraan Dunia Junior 2013 dan Jepang Terbuka 2015. Namun, Kanta juga berpotensi mengungguli, apalagi secara rangking Kanta lebih tinggi. Dia rangking 18 dunia.
"Tidak ada strategi fokus untuk menang saja. Target khusus (di Hong Kong) fokus untuk menang saja. Dalam arti bisa menguasai lawan, lebih ulet, dan bisa inisiatif menyerang," Hendri menjelaskan.
"Sebab, ini menjadi ujian untuk Ihsan bisa main bagus dan dapat hasil setelah sekian lama tidak main di Super Series," harapannya.
(mcy/cas)