Jelang Proliga 2019, Kontestan Putri Tebar Psywar

Jelang Proliga 2019, Kontestan Putri Tebar Psywar

Mercy Raya - Sport
Rabu, 28 Nov 2018 18:18 WIB
Foto: dok. Proliga
Jakarta - Kompetisi bola voli Proliga 2019 mulai memanas. Tim kontestan mulai menebar perang urat saraf.

Perwakilan peserta Proliga bertemu dalam konferensi pers peluncuran kompetisi bola voli nasional Proliga 2019 di Kantor PBVSI, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018). Memperebutkan hadiah total Rp 1,2 miliar, Proliga diikuti lima tim putri dan lima tim putra.

Ajang itu dimulai dari GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada 7 Desember dan akan berakhir di lokasi yang sama, 24 Februari 2019. Juara bertahan putri, Jakarta Pertamina Energi, mendapatkan giliran pertama untuk membeberkan targetnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertamina kemarin juara jadi harus mempertahankan juara. Kata orang mempertahankan lebih berat tapi kami sudah mempersiapkannya agar lebih bagus. Tinggal aksinya seperti apa. Karena bagus saja tak cukup," kata Widi Triyoso, yang mewakili Pertamina.




Pertamina serius menyiapkan tim menuju Proliga 2019. Mereka merekrut tujuh mantan pemain Timnas Indonesia di Asian Games 2018, di antaranya Asih Titi Pangestuti, Nandita Ayu Salsabila, Novia Andriyanti, Yulis Indahyani, dan Yolana Betha Pangestika.
Juga mengganti satu pemain asingnya.

"Sebenarnya, saat Proliga 2015 pun kami pernah diperkuat dengan pemain Timnas dan kalah. Jadi pemain bintang sebenarnya tak jaminan yang penting bagaimana mengolahnya. Ibaratnya masakan tergantung chef-nya. Dan tahun lalu, Pertamina mencari pelatih dan bisa memberi sajian yang bagus. Insya Allah tahun ini pun sama dapat mempertahankan gelar tersebut," kata Widi.

Selain Pertamina, Popsivo juga diisi skuat yang meyakinkan. Mereka didominasi pemain-pemain Timnas; Aprilia Manganang, Amalia Fajrina Nabila, Berllian Marsheilla, Arsela Nuali Purnama, dan Wilda Sugandi.

"Sebenarnya pemain itu sudah lama bergabung hanya kadang suka ke PLN, ke tim mana, dan ini balik lagi ke Popsivo. Mudah-mudahan kelimanya kompak. Kebetulan toosernya juga kami mengambil dari Thailand, jadi alangkah baiknya jika Popsivo bisa juara. Karena kami sendiri sudah rindu juara sejak 2012-2013," kata manajer Popsivo, Alit ZA.

Melihat dua tim memiliki kekuatan penuh, tiga tim lainnya, Bank BJB Pakuan, Jakarta BNI 46, dan Jakarta Elektrik PLN tak gentar.




Loudry Maspaitella, perwakilan dari Jakarta BNI 46 bahkan melemparkan kalimat skakmat untuk kedua tim. Dia bilang memiliki pemain-pemain timnas tak jamin tim tersebut bakal mudah capai final. Hasil pemain timnas di Asian Games menjadi faktornya.

"Tak ada tim Proliga yang tanpa motivasi juara. Jangan takut dengan pemain timnas. Tanpa mengecilkan perjuangan timnas melihat capaian mereka di Asian Games. Bagaimana? Jadi jangan takut karena kualitasnya sama saja saat Proliga," kata Loudry.


(mcy/fem)

Hide Ads