Indonesian Masters 2018 Jadi Panggung Pegolf Top Asia dan Dunia

Indonesian Masters 2018 Jadi Panggung Pegolf Top Asia dan Dunia

Mercy Raya - Sport
Selasa, 11 Des 2018 20:39 WIB
Foto: dok, Images Dynamic
Jakarta - Turnamen golf BNI Indonesian Masters 2018 akan hadir di Royale Jakarta Club, 13-16 Desember. Pegolf top Asia dan dunia sudah tak sabar unjuk kelebihan.

Turnamen yang memperebutkan hadiah total 750 ribu dollar USD atau setara Rp 11 miliar itu akan diikuti 144 atlet dari seluruh dunia.

Subhankar Sharma, pegolf asal India, salah satunya. Dalam jumpa pers yang digelar di Royal Golf Club itu, dia mengatakan sudah tak sabar bisa bermain kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sama seperti event-event lainnya. Saya sudah pernah bermain di sini sebelumnya. Saya mengenali beberapa hal tentang kondisi lapangan golf di sini tentu sangat menantikan bermain pekan ini," ujar Sharma dalam jumpa persnya, Selasa (11/12/2018).


Sharma hadir di Indonesian Masters pekan ini dengan status sebagai pegolf nomor satu Asian Tour. Posisi puncak itu ia peroleh setelah menyabet gelar u yuk klasemeb The Habitat for Hunanity (daftar pendapatan terbanyak di sirkuit) baru-baru ini. Namun gelar itu tak membuatnya terbebani. Dia ingin tampil sebaik mungkin.

"Sejujurnya, saya sudah berekspektasi terlalu banyak terhadap diri saya tahun ini. Jadi saya hanya ingin memberikan yang terbaik (disini). Saat ini saya sudah puas dan merasa relax karena saya sudah mencapai yang saya inginkan," tuturnya.

Di lain sisi, pegolf Swedia, Henrik Stenson, mengaku sulit menebak siapa pegolf yang bakal akan jadi top 4 akhir pekan ini. Dia menilai semua berpeluang tampil konpetitif.

"Sangat susah di golf untuk menebak siapa yang akan ada di top 4 di akhir minggu. Apalagi pegolf-pegolf Asia saat ini sangat jauh berkembang," kata Henrik.

"Saya bermain cukup banyak di Asia dalam karir saya dan saya telah menyaksikan perkembangan, kekuatan dari pemain asia. Saya setuju dengan Justin Rose bahwa kita akan menyaksikan banyak pemain muncul dari Asia. Saat ini kita memiliki banyak negara di dunia dimana golf sedang berkembang dibandingkan 10 sampai 15 tahun yang lalu (yang mungkin belum," peraih medali perunggu Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu menjelaskan.




(mcy/fem)

Hide Ads