Marquez, Tak Perlu Lah Ambil Risiko Sampai Jatuh-Jatuh

Marquez, Tak Perlu Lah Ambil Risiko Sampai Jatuh-Jatuh

Rifqi Ardita Widianto - Sport
Jumat, 04 Jan 2019 19:18 WIB
Marc Marquez jadi rider paling banyak crash di MotoGP 2018. (Foto: Reuters)
Jakarta - Marc Marquez masih jadi pebalap dengan jumlah crash terbanyak di musim 2018 lalu. Juara dunia asal Spanyol ini disarankan tak lagi terlalu memaksakan diri.

Marquez musim lalu mencatatkan 23 crash. Jumlah itu adalah yang terbanyak di antara para rider MotoGP 2018, dengan pebalap Aspar Ducati Alvaro Bautista jadi yang terdekat (21 kali).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah itu sebenarnya masih relatif rendah karena MotoGP hanya menghitung insiden yang benar-benar membuat pebalap terkapar. Sementara insiden-insiden di mana pebalap sempat kehilangan kendali motor di tikungan, lalu menegakkannya lagi saat motor masih meluncur tak dihitung.

Marquez seperti diketahui kerap melakukan penyelamatan semacam ini.

Jumlah 23 kali crash sepanjang musim 2018 juga masih lebih rendah dibandingkan catatan Marquez di 2017. Di musim itu, pebalap 25 tahun tersebut mengukir rekor dengan 27 kali crash.

Hal ini mendapatkan sorotan dari juara dunia Grand Prix Wayne Rainey. Rainey yang tiga kali jadi juara dunia menunggangi motor Yamaha menilai Marquez perlu mulai memikirkan cara berbeda untuk melaju di titik optimal.




Jika terus-terusan terjatuh, akan tiba momen di mana tubuh Marquez mencapai batasnya.

"Sebagai juara dunia, Anda adalah yang terbaik. Anda jadi sosok yang diburu semua orang. Dengan mengambil risiko-risiko ini, dia menunjukkan bahwa dia tidak takut. Tapi saya tak yakin kalau strategi ini yang paling cerdas," ujar Rainey kepada Motorsport-Total.

"Secara pribadi, saya melihat tak terlalu perlu melewati batas begitu sering, sehingga Anda terjatuh 23 kali setahun. Itu tak masuk akal menurut saya. Saya rasa dia harus berkembang, karena kalau dia melakukan begitu banyak kesalahan dia takkan bangkit secepat itu lagi."




"Saya rasa dia begitu bagus sehingga tak perlu lah menunggangi motor seperti itu, dia tak perlu mengambil risiko itu. Saya cuma berpikir bahwa itu tak perlu, terutama kalau Anda seorang juara dunia. Saya harap suatu hari dia akan mengingatnya dengan pengalamannya," imbuhnya. (raw/din)

Hide Ads