Anggaran Belum Turun, Pelatnas Atletik Jalan Terus

Anggaran Belum Turun, Pelatnas Atletik Jalan Terus

Mercy Raya - Sport
Rabu, 09 Jan 2019 23:55 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Cabang olahraga atletik sudah memulai pelatnasnya awal tahun ini. Mereka jalan terus meski anggaran pelatnas belum juga turun.

Setelah Asian Games 2018, Indonesia bersiap mengikuti SEA Games 2019. Ada 56 cabang olahraga dengan 521 nomor yang dipertandingkan di multievent tersebut.

Pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp 500 miliar untuk pelatnas cabor yang baru cair akhir Januari ini. Meski demikian, belum cairnya dana tersebut tak berpengaruh terhadap pelatnas atletik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau atletik kami lanjut terus artinya ada dan tidak ada pelatnas kami jalan terus karena kami punya pelatnas mandiri. Tinggal yang membedakan kuota dari Kemenpora. Kami sih tetap saja mempersiapkan diri," kata Wakil bidang Pembinaan Prestasi PASI Mustara saat dihubungi detikSport, Rabu (9/1/2019).

Berkaca dari pelatnas Asian Games, kuota atlet yang diakomodasi pemerintah hanya 16 orang. Mustara mengatakan sampai saat ini dirinya belum memastikan jumlah yang akan disodorkan sebab rapat final PASI baru digelar Kamis (10/1).

"Intinya kalau kami, PB PASI, menyiapkan program sepanjang tahun terus saja. Kami ada kelompok remaja, junior, senior karena kompetisi kami tak hanya SEA Games saja ada kejuaraan atau single event lainnya," dia menjelaskan.


Berat Sejak Awal


Pelatnas cabang olahraga mengawali tahun dengan buruk. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) justru diguncang kasus suap yang melibatkan sejumlah pejabatnya.

Bagi Mustara, kondisi tersebut cukup mengecewakan. Namun dia berharap kasus ini bisa memberi pelajaran yang lebih bagus ke depannya.

"Saya sih berharap pengaruhnya akan menjadi perhatian lebih banyak. Artinya, semoga yang membanggakan hasil prestasi bukan kasusnya.
Harapan saya kejadian kemarin bisa ambil hikmahnya," kata Mustara.

"Yang sebetulnya dirasakan atlet dalam rapat ini bagaimana kebutuhan atlet bisa tercukupi dengan baik. Misalnya tentang kompetisinya untuk mengukur kualitas atlet. Yang urgent kan latihan dan kompetisi," dia menambahkan.


(mcy/nds)

Hide Ads