Marquez langsung menjadi sensasi usai didapuk menggantikan Casey Stoner, yang pensiun di 2012. Pebalap Spanyol itu berhasil menggebrak dengan tampil sebagai juara dunia di musim pertamanya.
Marquez membuktikan bahwa suksesnya tak sekadar 'numpang lewat'. Pemuda yang kini berusia 25 tahun itu berhasil memenangi empat dari lima kejuaraan berikutnya. Satu-satunya kegagalan Marquez terjadi di 2015, ketika dikalahkan kompatriotnya Jorge Lorenzo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara Marquez Sembuhkan Bahunya: Dibekam |
Dengan demikian, Marquez telah mengoleksi tujuh titel juara dunia atau lima gelar juara di kelas primer yang menyamai pencapaian legenda balap motor Mick Doohan. Tak ayak, Marquez akan kembali menjadi favorit juara di MotoGP 2019.
Mengandalkan Andrea Dovizioso, Ducati mampu menjadi penantang Marquez dalam dua musim terakhir. Misi Ducati melengserkan Marquez akan kembali dimulai di MotoGP 2019.
"Kalau kita melihat pada hasil dari dua musim terakhir, saya tidak ragu: pebalap Honda nomor 93 adalah favorit juaranya," Domenicali mengutarakan dilansir GPOne. "Marc Marquez punya keseimbangan dengan motornya sehingga memungkinkan dia untuk mencapai sebuah level yang luar biasa."
"Saya juga berpikir bahwa Marquez bukannya tidak terkalahkan, dan kami sedang bekerja untuk mengalahkan dia."
Pada 2018, Ducati memutuskan berpisah dengan Jorge Lorenzo yang kemudian bergabung Marquez di Repsol Honda. Duet Lorenzo-Marquez kerap disebut sebagai dream team, tapi juga tidak sedikit yang meragukan persaingan keduanya malah akan merugikan.
Selain itu, terlepas dari masalah yang berbeda Lorenzo bukan pebalap yang selalu rukun dengan rekan setimnya. Saat masih di Yamaha, Lorenzo pernah berseteru dengan Valentino Rossi, dan bertikati dengan Dovizioso di Ducati.
"Akankah Lorenzo-Marquez akur? Masih terlalu dini untuk dibahas. Kita mesti menunggu awal persaingan mereka dan bagaimana mereka menghadapi balapan. Kita akan melihat apakah dua ayam jantan di sebuah kandang akan terlalu banyak, atau mereka justru akan menemukan keharmonisan yang tepat," ujar Domenicali. (rin/cas)