Wahyu tak masuk dalam Surat Keputusan daftar pelatnas PBSI 2018. Statusnya bukan degradasi, namun sedang dihukum.
PBSI memberikan sanksi kepada pasangan Ade Yusuf itu setelah namanya muncul dalam susunan pemain sebuah klub di Liga Malaysia. Padahal, PBSI mengatur seorang pemain dilarang tampil di liga asing jika masih menjadi bagian tim nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas keteledorannya itu, Wahyu tak dikeluarkan dari pelatnas, namun fasilitas biaya turnamen dan kesehatan dicabut dalam tempo enam bulan. Hukuman akan ditinjau per tiga bulan.
Herry telah mengetahui skorsing untuk anak asuhnya tersebut. Tapi, dia tak tahu dengan langkah Wahyu untuk bermain di liga asing.
"Kami sih nggak tahu ya karena waktu itu masa liburan, Desember, kami juga nggak ada di tempat, prosesnya bagaimana kami juga nggak tahu," kata Herry saat dihubungi detikSport, Rabu (16/1/2019).
"Cuma Susy tanya ke saya, ada izin nggak nih, nama Wahyu terdaftar di Liga Malaysia? Saya bilang nggak ada izin, tanya Aryono (asisten pelatih ganda putra) juga nggak ada," dia menjelaskan.
Singkat cerita, Herry mengungkapkan bahwa Wahyu hanya dipinjamkam namanya oleh sebuah klub untuk meningkatkan rangking di liga tersebut. Wahyu tetap berada di Jakarta dan tidak ikut bermain di liga tersebut.
"Jadi dia nggak ikut main. Dia ada di Jakarta, dia latihan kok di sini. Tapi detailnya seperti apa saya juga kurang jelas karena saat itu posisi kami sedang liburan," ujarnya sambil menyarankan untuk konfirmasi juga kepada Wahyu.
"Tapi masalahnya sudah oke, sudah kelar. Wahyu juga mungkin terima atas keteledorannya, kesalahannya, begitu saja," dia menambahkan.
(mcy/fem)