Liliyana akan mengakhiri kariernya di bulutangkis. Pemilik medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu akan pamitan di Indonesia Masters 2019 apapun hasil yang dituai di ajang tersebut.
Goh/Lai menyebut akan sangat kehilangan sosok Liliyana. Apalagi, bagi Lai, Liliyana merupakan idola sejak kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Liliyana adalah idola bagi saya sejak kecil saya sudah melihat dia dan menyukainya. Saya lupa waktu itu berapa usia saya, yang jelas sudah lama sekali," kata Lai, di Istora, Senayan, Kamis (24/1/2019).
"Saya suka karena dia adalah pemain lama dan permainannya sangat bagus," pemain 25 tahun itu menambahkan.
Tapi Lai bisa sedikit lega. Dia memiliki kenangan manis tentang Liliyana. Bersama Goh, dia pernah mengalahkan Liliyana.
Saat di Singapura Terbuka 2018, Goh/Lai sukses menghentikan hasrat Tontowi/Liliyana menjadi juara. Mereka menang 21-19, 21-18 atas Tontowi/Liliyana.
"Pertama kami menang awalnya tak percaya. Karena saat itu kami ingin bermain lepas saja. Tapi tak percaya ternyata menang. Di laga kedua (Fuzhou China Open 2018) kami tak senang karena kami kalah," ujar Lai.
Setelah Liliyana, 33 tahun, mundur, diyakini peta persaingan ganda campuran bakal berubah. Tapi, Goh/Lai tetap mewaspadai Indonesia akan memiliki pengganti yang setangguh Liliyana.
"Sekarang ini paling berat China, Indonesia, Jepang. Ganda campuran banyak. Untuk Hafiz Faizal /Gloria Emanuelle Widjaja kami belum pernah bertemu tapi saya rasa mereka bagus," ujar dia.
(mcy/fem)