Bertanding di Istora, Senayan, Sabtu (26/1), Greysia/Polli lebih dulu tertinggal 20-22 dari Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, sebelum kemudian sukses mencuri kemenangan di game kedua 22-20.
Memasuki game ketiga, Misaki/Ayaka mengubah pola permainan. Jika sebelumnya banyak menerapkan bola panjang dan reli kini bermain cepat. Sampai-sampai Greysia/Apriyani tertinggal 10 poin. Sempat memperkecil jarak ketertinggalan 12-20, ganda putri andalan Indonesia kembali tak berkutik dan berakhir 12-21.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Game pertama yang sangat disayangkan, kami belajar lagi, evaluasi lagi. Sekarang terima dulu kekalahan ini. Di game ketiga, permainan kami sudah ketebak, saya bikin salah dua kali, yang ketiga kalinya saya emosi. Itu yang saya sesali, saya harus belajar dewasa di lapangan," Apriyani menimpali.
Dengan kekalahan ini, Greysia/Apriyani memperpanjang rekor buruk mereka menjadi 3-8 dari 11 kali pertemuan mereka.
"Dari World Tour Finals kemarin, kami ubah cara main, cara pikir, dan waktu itu nggak dapat sama sekali. Sekarang sudah mulai dapat, seperti pelatih bilang, saya tidak mau liat hasil, tapi tingkatkan performa, hasil akan mengikuti. Kami ingin konsisten mungkin sudah konsisten, tapi yang harus ditembus juaranya, bukan konsisten semifinalis," ucap Greysia.
"Masalah Apriyani kosentrasinya sering lepas. Tapi biar kasih dia ruang untuk dewasa. Bagi saya itu suatu hal yang normal. Semakin lama kami dewasa saya rasa saya dan Apriyani makin lama makin bisa. Masih ada visi dan misi yang harus dikejar," tambahnya.
Baca juga: Jadwal Indonesia Masters 2019 Hari Ini |