Purnomo meninggal dunia pada Jumat (15/2) pukul 09.00 WIB. Dari keterangan yang beredar, almarhum Purnomo meninggal karena sakit kanker dan akan dimakamkan di Tanah Kusir pukul 16.00 WIB.
Dedeh telah mendengar kabar tersebut. Dia pun mengirimkan doa untuk sang legenda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau memang sudah sakit lama banget dan waktu beberapa kali ketemu memang sudah sakit," ujarnya.
Di mata Dedeh, Purnomo adalah sosok yang luar biasa semangat. Meski dalam kondisi tidak baik dia selalu menyemangati atlet termasuk dirinya untuk bisa lolos ke Olimpiade mengikuti jejaknya
Purnomo tercatat sebagai satu-satunya pelari Asia yang lolos semifinal lari 100 meter putra di Olimpiade 1984 Los Angeles. Dia berharap muncul sprinter muda yang bisa melebihi prestasinya.
"Beliau itu selalu ingin ada penerus-penerus yang lebih hebat dari dia, sprinter yang bisa ke olimpiade. Itu saja terus yang selalu ia ucap. Saya juga terus disemangatin dia, ayo dong, ayo dong!" kata dia.
"Dulu waktu di junior beliau sering datang di Stadion Madya. Setiap datang, dia kan cara bicaranya gitu, ayo dong, ada lagi atlet Indonesia yang bisa seperti dia lolos ke olimpiade. Karena sering ngobrol di grup Asosiasi Olimpian Indonesia (IOA) juga. Dia sih semangat banget dan kalau ditengok dia semangat seperti tak sakit," Dedeh mengenang.
"Ya mudah-mudahan Bapak Purnomo tenang, yang ditinggalkan diberi kesabaran. Mudah-mudahan apa yang diinginkan tercapai (ada penerusnya ke Olimpiade)," dia berharap.