Tan Joe Hok Pengaruhi Jalan Rudy Hartono di Bulutangkis

Tan Joe Hok Pengaruhi Jalan Rudy Hartono di Bulutangkis

Femi Diah - Sport
Jumat, 08 Mar 2019 18:05 WIB
Rudy Hartono pemilik delapan gelar juara. (Ari Saputra/detikSport)
Jakarta - Rudy Hartono diarahkan untuk menjadi atlet bulutangkis sejak kecil. Ayahnya terpikat sukses Tan Joe Hok, juara All England 1959.

Sukses Tan Joe Hoek menjadi juara All England pada 1859 mempengaruhi garis hidup Rudy. Zulkarnain Kurniawan, ayah Rudy, berharap besar satu di antara delapan anaknya menjadi juara All England.

Zulkarnain dan istri bukan atlet. Mereka cuma wiraswasta yang hobi bulutangkis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Zulkarnain pun aktif mengikuti kiprah pebulutangkis nasional. Sukses Indonesia menjadi juara Piala Thomas pada 1958 di Singapura dan Tan Joe Hok yang menjadi juara tunggal putra di All England telah mempengaruhinya.

"Semuanya karena Tan Joe Hok yang merintis di All England dan juara Thomas Cup juga dapat. Dari situ, ayah saya mengajak saya latihan bulutangkis," kata Rudy kepada detikSport.

"Ayah bukan atlet, dia aktif di salah satu klub bulutangkis di Surabaya. Enggak, enggak, ayah saya enggak ada background olahragawan, benar-benar cuma hobi karena Indonesia juara," tutur dia.

"Banyak keluarga yang ingin anaknya juga menjadi juara. Eh, saya yang kena hahaha. Saya dan adik saya, Utami Dewi, yang akhirnya menjadi pemain badminton," Rudy menjelaskan.

Rudy makin serius berlatih setelah bergabung PB Oke kemudian pindah ke PB Suryanaga lantas bergabung dengan PB Rajawali.

Berjarak sembilan tahun sejak tan Tan Joe Hok juara, Rudy berhasil mengulang sukses Tan.

Malah, Rudy mengulangnya hingga tujuh kali dengan enam di antaranya dibuat secara beruntun. Rudy pun tercatat sebagai pemain tunggal putra paling sering juara All England.

Pada 1976, setelah menikah dan memiliki delapan gelar juara All England, Rudy pindah ke Jakarta dan mendirikan PB Jaya Raya Jakarta bersama Ciputra.

(fem/raw)

Hide Ads