Ahsan Percaya Enggak Percaya Saat Dipasangkan dengan Hendra

Ahsan Percaya Enggak Percaya Saat Dipasangkan dengan Hendra

Mercy Raya - Sport
Jumat, 29 Mar 2019 12:14 WIB
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan diduetkan hingga kini. (Pradita Utama/detikSport)
Jakarta - Mohammad Ahsan diduetkan dengan Hendra Setiawan sejak 2012 Ahsan sempat tidak percaya saat diminta untuk menjadi pasangan Hendra, yang merupakan seniornya.

Duet itu bermula setelah perpisahan Hendra dengan Markis Kido dan Ahsan yang dicerai dari Bona Septano. Saat itu, Bona/Ahsan boleh dibilang menjadi bayang-bayang Kido/Hendra.

Ya, Kido/Hendra menjadi pasangan paling ditakuti kala itu. Mereka membuktikannya dengan medali emas Asian Games 2010, gelar juara dunia 2007, dan emas Olimpiade 2008 Beijing. Sementara, Bona/Ahsan menjadi pasangan semenjana yang bertugas menjegal lawan-lawan Kido/Hendra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Setelah bersama-sama dalam tempo 13 tahun, Kido/Hendra berpisah. Kido memutuskan untuk kembali klub, Hendra juga sempat ikut menjadi pasangan independen, namun masih lapar gelar-gelar bergengsi.

Ambisi Hendra sampai ke telinga PBSI. Hendra pun dipanggil ke pelatnas lagi. Dia dipasangkan dengan Ahsan.

"Pastinya ada komunikasi di antara kami juga, pelatih juga. Koh Hendra berpisah dengan partnernya, saya dulu juga pisah. Jadi, pelatih memutuskan dan sampai sekarang kami jalani," kata Ahsan dalam One on One detikSport.

Duet di 2012 itu sejatinya bukan pengalaman perdana Hendra dan Ahsan. Mereka pernah tampil bersama secara dadakan, pada ajang beregu. Di antaranya, Piala Sudirman 2009 dan Axiata Cup 2012.

"Dulu memang Koh Hendra kan senior, kami sudah sering latihan bersama. Dulu tahun 2009 juga sudah dipartnerin terus. Jadi penentu terus, walaupun kalah hahaha," ujar Ahsan.

"Yang pasti senang ya, tapi ada satu tantangan. Dulu saya belum punya gelar apa-apa, tapi Koh Hendra sudah banyak gelar. Saya ingin membuktikan saya bisa," kata dia.

Keputusan pelatih untuk menggabungkan Hendra dan Ahsan berbuah manis. Mereka mencatatkan prestasi gemilang dengan menjadi juara dunia dua kali, pada 2013 dan 2015, juga juara All England 2014 dan 2019, serta medali emas Asian Games 2014 Incheon.


"Koh Hendra banyak membimbinglah. Dengan pengalaman dia, seperti kakak. Dia bisa meredam karena saya banyak sering berapi-api. Dia bisa membuat saya lebih relaks. Seperti itu," ujar bapak dua anak itu.

Kendati telah mengantongi sederet prestasi apik, Hendra/Ahsan belum mau berhenti. Mereka juga menolak tua demi menembus Olimpiade 2020 Tokyo.

(fem/fem)

Hide Ads