Dalam pertandingan semifinal di Singapore Indoor Stadium, Minggu (13/4/2019), Hendra/Ahsan mengalahkan Li Junhui/Liu Yuchen dari China. Juara All England 2014 dan 2019 itu menang dua gim langsung 21-11, 21-14.
"Pastinya, kami bersyukur alhamdulillah. Enggak menyangka poinnya bisa jauh. Tapi, kami enggak boleh lengah juga. Mereka mempunyai kualitas yang bagus, kalau mereka berkembang bisa jadi bumerang buat kami," kata Ahsan dalam rilis PBSI kepada detikSport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah sih enggak, mungkin terlihat menang mudah, tapi enggak. Kami harus tetap fokus, walaupun poinnya beda jauh, kesempatan mereka buat mengejar itu ada. Jadi, kami nggak mau lengah. Siap menekan dan siap fokus," Ahsan menambahkan.
"Hari ini, mereka mungkin kurang dapet juga feelingnya," ujar dia.
Kemenangan tersebut menjadi pembalasan Hendra/Ahsan yang dikandaskan pasangan Junhui/Yuchen di turnamen bulutangkis Malaysia terbuka 2019 pekan lalu. Hendra/Ahsan juga memangkas rekor kekalahan dari pasangan China itu menjadi 4-7.
Dengan hasil positif itu, Hendra/Ahsan juga menyusul Anthony ke final Singapura Terbuka. Selain itu, mereka membuka peluang untuk mempertahankan gelar juara di Singapura.
Di babak final, mereka berebut takhta dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Pasangan dari Jepang itu melaju ke final usai mengalahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
"Saya tidak memikirkan mengenai besok, saya hanya ingin melakukan yang terbaik. Kami tetap fokus dan berdoa. Kami fokus satu demi satu dulu, enggak mikir jauh ke depan," kata Ahsan.
"Besok, kami siap capek saja. Dari pengamatan tadi, mereka lebih rapet bermainnya. Jadi, kami siap capek saja. Selain itu, poin-poin akhir mereka lebih berani juga," ujar Hendra.