PRSI mengantongi sepuluh nama untuk menjalani pelatnas renang menuju SEA Games 2019 Filipina dan Olimpiade 2020 Tokyo. Nama-nama itu disaring melalui Festival Akuatik Indonesia 2019 yang usai Minggu (28/4/2019).
Hingga saat ini, PRSI belum dapat memastikan start pelatnas. Mereka menunggu anggaran dari Kemenpora yang nominalnya Rp 9 miliar (untuk renang, loncat indah, dan renang indah) dari Rp 30 miliar yang diajukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya, untuk training camp ke Amerika Serikat, kami kemungkinan hanya kirim dua orang, sementara yang lain dipusatkan di Bali," kata Harlin kepada detikSport, Senin (29/4/2019).
Meski hanya dua orang, Harlin menjelaskan, akan memaksimalkan waktu training camp yang cukup lama, tiga sampai empat bulan.
"Ini kenapa kami pilah-pilih atlet yang memang tepat untuk TC di sana. Seperti, I Gede Siman Sudartawa itu harus ke tempat latihan yang bagus di jarak pendek, jadi itu yang akan kami carikan tempat di Amerika, seperti kayak siman sudah susah cari sparring yang pas buat dia, jadi kemungkinan dia yang akan kami kirim ke sana. Tinggal satu atlet lagi yang saat ini masih kami godok," dia menjelaskan.
"Ada kemungkinan Tryadi Fauzi Siddiq atau Glen Victor, tapi akan kami lihat juga yang latar belakang dari keinginan atletnya sendiri. Karena ada pengorbanan, meninggalkan keluarga dan aktifitas di Indonesia, dan sementara ini Siman yang sudah menyanggupi," dia menegaskan.
PRSI mengirim perenang ke Amerika Serikat bukan kali pertama. Sebelumnya, mereka juga mengirimkan perenang ke AS saat menghadapi Asian Games 2019.
Saat itu, PRSI mengirimkan lima perenang menjalani TC di AS, yakni Siman, Gagarin Nathaniel Yus, Triady Fauzi Siddiq, Glen Victor, dan Indra Gunawan selama empat bulan.
"Ya, kami berharap hasilnya jauh lebih bagus dari waktu sekarang. Saya optimistis karena pelatih di sana merupakan pelatih di salah satu universitas yang klub dan tempat latihannya cukup terkenal yaitu North Carolina State University," dia mengungkapkan.
"Yang kedua, ada mantan perenang Indonesia dan menjadi wakil head coach di sana, Bobby Bangkit Guntoro. Jadi dia akan mendampingi kedua atlet kami dari segi makanan, komunikasi, dan hal lainnya sehingga atlet lebih nyaman," dia menambahkan.
"Selain itu yang ketiga mereka dikirim jelang musim panas jadi selain latihan, ada banyak pertandingan. Serta banyak juga atlet top dunia di luar Amerika yang sama-sama mencari limit Olimpiade jadi sepadan lah dengan tujuan kita. Semoga, tiga kombinasi itu menghasilkan yang bagus," dia mengharapkan.