Tahun ini, pelatnas SEA Games 2019 beriringan dengan persiapan kualifikasi Olimpiade. Tenis menjadi salah satu yang dipertandingkan pada dua multievent berbeda level tersebut.
Bedanya, di multievent dua tahunan se-Asia Tenggara, Pelti mantap mematok target dua emas. Emas pertama diharapkan dari ganda campuran Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi. Emas lainnya, datang dari ganda putri atau ganda putra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bicara olimpiade, saya bukan pesimistis, tapi kelasnya cukup keras untuk lolos," kata Wakil Ketua Umum PP Pelti, Sutikno Muliadi, kepada detikSport.
"Kami tetap berusaha tapi yang jelas dengan SEA Games, lalu 60 persen pemain junior jadi harus membumi targetnya. Jadi lebih kosentrasi ke SEA Games dulu," dia menjelaskan.
Sutikno juga memprioritaskanpesta olahraga negara-negara Asia Tenggara itu karena jadwalnya lebih dulu ketimbang Olimpiade 2020.
"Iya (lebih prioritas) karena SEA Games dulu. Setahun ini belum ada kualifikasi Olimpiade. Jadi pelatnas ini yang terbaik untuk Indonesia" katanya.
"Olimpiade untuk Indonesia juga tapi kan ada persyaratan. Kami, tak bisa umpamanya, Aldila Sutjiadi dimasukin. Kan harus rangking berapa-berapa. Nah, itu yang harus kami kejar jadi kalau ditanya sekarang masih tanda tanya," dia menjelaskan.
Sebagai gambaran, petenis yang bisa lolos Olimpiade 2020 Tokyo adalah pemain yang menempati rangking satu sampai 56 dari tur Asosiasi Tenis Profesional (ATP) dan Asosiasi Tenis Wanita (WTA) pada 8 Juni 2020.
"Pelti tetap ingin ada yang lolos (Olimpiade) tapi untuk mencapai tahap itu ada jenjangnya. Kami satu persatu harus selesaikan dulu. Seperti Priska Madelyn Nugroho rangking 40 sekian. Itu kan suatu keberuntungan bisa punya pemain itu. Makanya kami support terus," ujarnya menambahkan.