Tampil Sip di Piala Sudirman, Bukti Kevin/Marcus Panas Lagi

Tampil Sip di Piala Sudirman, Bukti Kevin/Marcus Panas Lagi

Mercy Raya - Sport
Rabu, 29 Mei 2019 16:13 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon diprediksi kembali ke performa seperti tahun lalu usai Piala Sudirman. (Wahyu Putro A / Antara)
Jakarta - Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon selalu menyumbang poin di Piala Sudirman 2019. Itu menjadi bukti bahwa mereka panas lagi.

Kevin/Marcus 'baru' memetik dua gelar juara sepanjang tahun ini. Predikat kampiun didapatkan mereka dari Malaysia Masters dan Indonesia Masters.

Sementara itu, pada empat turnamen lain, All England, Malaysia Terbuka, Singapura Terbuka, dan Kejuaraan Asia, Kevin/Marcus tak menjadi juara. Raihan itu pun dibanding-bandingkan dengan perolehan Kevin/Marcus tahun lalu yang nyaris selalu menjadi jawara, dengan tujuh gelar juara turnamen terbuka pada 2017 dan berlanjut mendapatkan delapan titel ditambah satu medali emas Asian Games 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kevin/Marcus tampaknya bisa kembali ke trek yang benar usai Piala Sudirman. Tampil dalam tiga pertandingan, menghadapi Inggris, Taiwan, dan Jepang mereka selalu menyumbangkan poin.

"Kalau saya lihat dengan musuh bebuyutan yang masih menang kalah, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, mereka bisa memenangkan pertandingan di set pertama relatif mudah, set kedua yang imbang. Tapi secara keseluruhan ada perubahan dan perkembangan dari Minions, yang belum ketemu pemain China saja," kata Herry ketika ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (29/5/2019).

"Tapi menurut saya pribadi kalaupun mereka ketemu China saya yakin mereka bisa menang karena kondisi mereka waktu Piala Sudirman perfoma banget, on fire, walaupun di open mereka kalah beberapa kali, tapi beregunya kelihatan kualitas sesungguhnya Minions. Artinya mereka masih diperhitungan negara-negara lain," dia menambahkan.

Usai Piala Sudirman, Kevin/Marcus dipersiapkan menuju Indonesia Open 2019 di Istora, Senayan. Nah, untuk menjaga perfoma terus di atas, Herry mengatakan telah melakukan beberapa evaluasi. Meski secara format pertandingan antara beregu dan perorangan berbeda.

"Boleh dibilang tak ada masalah. Artinya, hanya masa persiapannya saja yang kurang, mepet," katanya.

"Sebenarnya, negara lain juga sama cuma di Indonesia sangat beda udaranya sehingga dibutuhkan pemulihannya butuh lama dibandingkan negara-negara yang ada 4 musim," ujar dia.

"Jadi saya menjaga ritme bermain di perorangan mereka supaya hasilnya tetap bagus. Memang atmosfernya beda sekali tapi minimal mereka bisa mempertahankan apa yang mereka capai waktu di beregu dan dipertahankan di perorangan," dia mengharapkan.



(mcy/fem)

Hide Ads