Indonesia meraih dua gelar juara dari Indonesia Open 2018, yakni melalui ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Kini, Owi, sapaan karib Tontowi, bersama-sama Winny Oktavina Kandow. Liliyana pensiun.
Tanpa Owi/Liliyana, ganda campura bertumpu kepada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sebagai finalis di Australia Open 2019. Tapi, penampilan mereka naik turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, tidak bisa lah. Jika melihat kelas Tontowi/Liliyana beda. Awal-awal mereka dipasangkan juga tak ada target. Semua itu kan proses jadi ya sekarang ini saya proses ke depan adalah targetnya lolos dua pasang ke Olimpiade 2020 dulu," kata Richard di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jumat (28/6/2019).
"Tapi, di Indonesia Open, ya, kami tetap ingin hasil maksimal. Saya pikir dengan latihan yang cukup baik, karena durasi persiapannya yang cukup lama pasti bisa," dia menambahkan.
"Jadi, kami sudah melatih kekuatan untuk putranya, sementara putri sudah kami latih kelincahan. Jadi saya berharap mereka bisa tampil maksimal. Namun, saya tak bicara target tetapi mencoba berburu gelar dulu di tiap turnamen," ujar dia.
Menilik prestasi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja di beberapa turnamen terakhir, dua pasang ini memang belum sepenuhnya matang. Di beberapa turnamen, mereka selalu gagal merebut juara karena membuat eror sendiri, termasuk saat poin-poin kritis.
"Makanya, saya bilang lupakan dulu sektor ganda campuran. Sekarang tak ada Tontowi/Liliyana. Kalau mereka pantas di target juara, mereka sudah jadi," kata kakak kandung Rexy Mainaky ini.
"Kalau sekarang kami masih mencari (pasangan penerus). Kalau mau bicara soal target, sektor ganda putra lebih pantas. Gantian dong," dia melanjutkan kemudian tertawa.
(mcy/fem)