Tahun 2019 menjadi masa krusial bagi para atlet bulutangkis. Dengan waktu kurang dari setahun, mereka berlomba-lomba mengumpulkan poin Olimpiade yang menjadi tantangan bagi atlet dan pelatih.
Di sektor ganda putri, Jepang masih mendominasi di peringkat satu sampai tiga. Selanjutnya Korea, dan China yang menempatkan dua pasang di belakangnya. Greysia/Apriyani bertengger di peringkat delapan, di belakang pasangan Prancis dalam ranking kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ranking delapan tentu bukan posisi yang aman bagi pasangan senior junior ini. Apalagi, PBSI berambisi mengirim dua wakil di setiap sektor di multievent terbesar di dunia tersebut.
"Saya menargetkan minimal masuk ranking satu sampai empat road to olympic. Mudah-mudahan sih (bisa) soalnya pelatih juga memiliki keinginan yang sama," kata Greysia dalam wawancara ekslusif bersama detikSport di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Menurut Greysia, posisi ini secara tidak langsung menambahkan kepercayaan dirinya dan Apriyani untuk bisa bersaing di level tertinggi.
"Bukan masalah enak atau tidaknya jika dapat unggulan, karena sekarang enggak ada yang enak di ganda putri. Mungkin lebih percaya dirinya yang jadi bertambah untuk meraih (gelar) juaranya," ujar dia.
"Dulu pun saya pernah seperti ini (rankingnya saat bersama Nitya Krishinda Maheswari) ketika masuk ranking satu sampai empat itu lebih dapat seeded-nya," peraih medali emas Asian Games 2014 itu menambahkan.
(mcy/rin)