Dalam pertandingan yang bergulir di Istora, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Rabu (17/7/2019), Tommy harus tunduk dari Chen Long 20-22,14-21, dan 17-21. Laga itu bergulir 92 menit.
"Pertandingan berjalan sangat ketat dari awal sampai gim ketiga. Saya tahu pasti mau menang atau kalah akan menghabiskan waktu lama. Namun, saya sudah menampilkan semaksimal saya, dan Chen Long bertahan cukup baik di poin-poin akhir, lebih tenang, lebih sabar untuk bisa mengantisipasi serang-serangan saya," kata Tommy usai laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan itu memperpanjang catatan kekalahan Tommy dari pemain dari Negeri Tirai Bambu berusia 30 tahun tersebut. Tommy tercatat sudah 12 kali kalah dari Chen Long. Putra dari legenada bulutangkis Icuk Sugiarto itu hanya pernah menang sekali saat di Indonesia Open 2013.
"Ya, mungkin dari jangkauan ya. Pasti dia lebih efisien tenaga daripada saya. Saya satu setengah langkah, sedangkan dia cuma satu langkah. Saya juga harus lihat main panjang pendeknya, melihat gerakan-gerakan dia karena dia lebih efisien tenaganya, dibanding saya. Jadi ketika saya menyerang harus fokus untuk serangan sambungan," kata pemain yang tak lagi menjadi penghuni pelatnas PBSI itu.
Meski demikian, Tommy mengatakan akan terus mencoba untuk revans di turnamen selanjutnya, Japan Open 2019.
"Setelah ini, pasti akan ada tur selanjutnya di Jepang dan Thailand Open, jadwalnya memang seperti itu. Namun, dengan rentetan turnamen yang padat ini semua pasti terkuras habis (tenaga). Tinggal siapa yang lebih pintar mengatur energi lebih baik," ujar pemain berusia 31 tahun itu.
(mcy/fem)