Berkenalan dengan Agus Santoso, Pelatih Thailand yang Tangani Kentaphon

Berkenalan dengan Agus Santoso, Pelatih Thailand yang Tangani Kentaphon

Putra Rusdi K - Sport
Jumat, 19 Jul 2019 17:15 WIB
Agus Dwi Santoso, pelatih Thailand (Putra Rusdi/detikSport)
Jakarta - Agus Dwi Santoso menuturkan pengalamannya melatih Thailand. Tangan dinginnya berhasil mengantarkan Kentaphon Wangchroen melangkah ke semifinal Indonesia Open 2019.

Usai menyingkirkan Anthony Sinisuka Ginting di babak kedua, Kentaphon terus melaju di turnamen bulutangkis Indonesia Open 2019. Ia berhasil mengalahkan Huang Yu Xiang di perempatfinal 21-10,21-17 pada laga yang berlangsung di Istora, Jumat (19/7/2019).

Keberhasilan tunggal putra 20 tahun itu untuk menembus semifinal tak lepas dari peran pelatih Agus Santoso. Pelatih asal Indonesia itu mengaku sudah mempersiapkan mental Kentaphon untuk mengatasi riuhnya Istora.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Hasil ini melebihi target yang kami tetapkan. Sebelumnya kami hanya menetapkan target untuk menembus delapan besar," kata Agus.

"Dari awal kami sudah mempersiapkan untuk ajang ini. Indonesia Open adalah turnamen yang berbeda. Pertama karena angin yang kedua adalah penonton," dia menjelaskan.

"Kita harus bisa mengubah bagaimana sorak-sorak tersebut menjadi dukungan bagi kita. Makanya fokus saya lebih ke mental. Saya mengondisikan latihan seperti pertandingan yang sesungguhnya," dia menegaskan.

Pelatih yang sebelumnya sempat melatih Korea Selatan ini mengaku mental bertanding memang menjadi masalah utama para pemain Thailand. Hal tersebut menurutnya menjadi penghambat utama bakat-bakat Gajah putih tampil mencapai prestasi di level tertinggi.

"Pemain Thailand tidak memiliki mental bertandingan yang baik. Mereka terkenal jika set pertama menang lalu kalah di set berikutnya. Di set terakhir sudah tidak mau memaksakan diri," Agus membeberkan.

"Saya selalu berusaha merubah pola pikir seperti itu di setiap latihan dan pertandingan yang dijalani. Pemain Thailand sebenarnya banyak yang berbakat makanya banyak pemain junior yang menonjol," dia menjelaskan.

"Namun ketika sudah masuk level senior mereka hilang. Maka dari itu fokus saya adalah membentuk karakter mereka. Melatih itukan soal membentuk karakter. Batuk bisa disembuhkan dengan minum obat tapi kalau watak ya sulit diubah," dia menyimpulkan.

Kini Agus Santoso bersama Kentaphon tinggal selangkah laga menuju partai puncak. Mereka kini menunggu pemenang antara Jonathan Christie menghadapi Chou Tie Chen untuk menjadi lawan di semifinal.




(pur/fem)

Hide Ads