Venue-venue GBK Gratis untuk Pelatnas, Kenapa Timnas Basket Putra Masih Bayar?

Venue-venue GBK Gratis untuk Pelatnas, Kenapa Timnas Basket Putra Masih Bayar?

Mercy Raya - Sport
Jumat, 26 Jul 2019 13:58 WIB
Timnas Basket Putra menggelar latihan (Agung Pambudhy/detikSport)
Jakarta - Tim nasional basket putra kembali berlatih usai menjalani turnamen William Jones Cup 2019. Tak lagi di GOR Brodjenogero Soemantri, Kuningan, Indra Muhammad dkk kini latihan di GBK Arena, Senayan.

Namun, persoalan muncul lantaran timnas basket tetap dikenakan biaya selama mereka berlatih. Kok bisa?

Timnas basket putra menjalani latihan perdananya setelah mengikuti uji coba di Taiwan selama hampir dua pekan, pada Kamis (25/7/2019). Seiring dengan itu, Perbasi juga telah menetapkan pelatih asing Rajko Toroman sebagai pelatih kepala timnas putra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih asal Serbia itu pun membuat program dengan konsep 2-6-2, yang berarti dua jam latihan, enam jam istirahat, dan dua jalan latihan. Guna menyesuaikan program tersebut, Perbasi dan Badan Tim Nasional membuat keputusan dengan memindahkan lokasi latihan dari yang sebelumnya di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, kini menggunakan hall basket GBK Arena, di Senayan.



Pemindahan ini membuat jarak tempuh atlet dari tempat menginap di kawasan Permata Hijau menuju Senayan lebih cepat.

Namun, perpindahan itu ternyata berdampak pada biaya pelatnas yang harus mereka keluarkan. Timnas basket putra dikenakan biaya listrik Rp 700 ribu per dua jam pemakaian.

"Dari informasi yang kami dapat harusnya gratis. Memang sewanya gratis tapi ternyata ada biaya listrik dan AC (Air Conditioner) Rp 700 ribu selama dua jam," kata manajer timnas basket Fareza Tamrella ketika ditemui di GBK Arena, Senayan.

Menurut Reza, biaya itu sebetulnya sudah dikurangi oleh pihak GBK. Seharusnya biaya yang dikenakan Rp 805 ribu. Tetapi jadi kontroversi karena tidak ada penjelasan di awal terkait pembiayaan lainnya.



Padahal berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, tarif nol rupiah untuk kegiatan Pelatnas cabang-cabang olahraga menuju SEA Games 2019 dan kualifikasi Olimpiade 2020 harusnya sudah berlaku sejak Januari lalu atau sejak pelatnas menuju SEA Games digulirkan. Menyoal itu, Reza mengaku, telah mengonfirmasikan hal tersebut kepada Kemenpora.

"Sudah tapi katanya ketentuan dari pihaknya GBK-nya seperti itu. Makanya, kami mau fight juga, ya mungkin ini kepentingan negara, timnas juga, tapi di satu sisi kami mengerti mereka harus ada perawatan dan lain-lain. Saya tak tahu juga skema kerjanya seperti apa," dia menjelaskan.

"Di Kuningan karena kebetulan kenal jadi gratis, lebih enak (sebenarnya). Namun, waktunya tidak bisa untuk menyesuaikan program Toroman dua jam latihan, enam jam istirahat, dan dua jam latihan. Selain itu, pukul 18.00 sampai 20.00 WIB lapangannya tidak ada (yang kosong). Jadi sebenarnya lebih efisien di sini," dia menjelaskan.


(mcy/din)

Hide Ads