Kejuaraan Dunia Bulutangkis digeber di Basel, Swiss, 19 sampai 25 Agustus. Dari hasil undian, Fajar/Rian langsung mendapat bye di babak pertama.
Di laga berikutnya, mereka masih menunggu pemenang dari Lu Ching Yao/Yang Po Han dari China dengan Marcus Ellis/Chris Langridge dari Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari empat turnamen belakangan, Fajar/Rian mendapat hasil yang kurang sip. Di Australia Open, mereka langsung kandas di babak pertama, kemudian terhenti di babak kedua Japan dan Thailand Open, sedangkan di Indonesia Open hanya mencapai perempatfinal, dari turnamen sebelumnya mencapai empat besar.
"Kalau dari evaluasi kemarin memang fokusnya yang harus diperbaiki. Makanya, kembali lagi kami harus benar-benar mulai dari sekarang fokus lagi, konsentrasinya harus benar-benar dijaga. Di sini (saat latihan) bagus jangan sampai di sana hilang konsentrasinya. Jadi, benar dijaga," kata Rian saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Rian juga berjaga apalagi melihat peta persaingan ganda putra saat ini sudah merata. Hal itu dibuktikan India yang membuat sejarah dengan menjadi juara di Thailand Open 2019, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
"Makanya kami harus menyiapkan mental. Pasangan Korea Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol yang sudah lama tidak main (dua tahun) tapi mereka tetap bagus," dia menjelaskan.
Tak hanya perbaiki fokus, Rian juga mengantisipasi bola- bola di turnamen-turnamen Eropa yang cenderung lambat.
"Sebenarnya, kami antisipasi bola berat hampir di setiap kejuaraan. Jadi kami sudah antisipasi juga untuk menguatkan kekuatan tangan. Mengantisipasi bola berat artinya tenaga tangannya harus lebih kuat dan siap," dia menjelaskan.
"Saya tak mau memikirkan terlalu jauh, paling penting pertandingan yang di depan mata dulu. Step by step. Kalau dari Koh Herry (Iman Pierngadi) sih masih belum bicara lagi (soal target)," kata dia.
(mcy/fem)