PON Enggak Boleh Ditunda, tapi Baru 8 dari 56 Venue yang Siap Pakai

PON Enggak Boleh Ditunda, tapi Baru 8 dari 56 Venue yang Siap Pakai

Mercy Raya - Sport
Kamis, 22 Agu 2019 16:36 WIB
Alexander K.Y Kapisa, plt Kadispora Papua (kanan) (Mercy Raya/detikSport)
Jakarta - Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 Papua dipastikan berlangsung sesuai jadwal. Tapi, baru delapan venue yang saat ini siap pakai dari 56 venue yang direncanakan.

PON Papua akan dilangsungkan mulai 20 Oktober sampai 2 November 2020. Akan menggelar pesta olahraga nasional dengan 47 cabang olahraga, 69 disiplin, dan 768 nomor pertandingan, belum semua venue siap pakai. Hingga saat ini, baru delapan venue yang sudah rampung dibangun dari 56 yang direncanakan.

Belakangan sempat muncul wacana PON mundur hingga pada 2021. Tapi, setelah duduk satu meja dengan Kemenpora, PB PON bersedia menggelarnya sesuai jadwal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Memang dari sisi persiapan penyelenggaraan, saat ini kami konsentrasi ke pembiayaan untuk penyiapan venue. Dari 56 venue yang harus disiapkan, delapan venue sudah selesai," kata Pelaksana tugas (Plt) Kadispora Papua, Alexander K.Y Kapisa, usai rapat koordinasi PON di kantor Kemenpora, Senayan, Kamis (22/8/2019).

"Di antaranya, Mimika Sport Center, atletik sudah siap, basket, di Jayapura ada stadion Papua Bangkit. Sementara yang lain masih on progress dan sedang disiapkan dari teman-teman Kemen PUPR melalui APBN dan APBD," dia menambahkan.

Venue-venue itu terbagi dalam lima kluster, selain kabupaten dan kota Jayapura, ada Jaya Wijaya, Mimika, Biak, Marauke, dan tiga kabupaten penyangga, yaitu Kabupaten Kepulauan Yapen, Supiori, dan Keerom

"Jadi kami harapkan dengan penyebaran ini ada pemerataan pembangunan dan berdampak pada kesejahteraan ekonomi orang asli Papua," ujar Alexander.

Adapun tantangan paling besar dalam pemenuhan venue dengan waktu persiapan kurang dari satu tahun yaitu waktu dan geografis.

"Kita tahu kondisi Papua tak sama dengan daerah lain seperti Jawa atau Sulawesi, karena memang semuanya harus kami datangkan dari pulau Jawa," dia menjelaskan.

"Seperti kami siapkan pembangunan stadion Papua Bangkit itu hampir semua material, terutama dalam konteks finishing semua kami datangkan dari luar negeri," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penghubung Provinsi Papua ini.

Meski demikian, Alexander optimistis hal tersebut bakal berjalan lancar. Apalagi semenjak mendapat amanah sebagai tuan rumah, Papua langsung bergerak.

"Tidak ada (kekhawatiran). Seperti lapangan tenis yang sedang kami siapkan itu memang harus selesai Desember ini, mereka harus kerja tiga shift, siang dan malam untuk mengejar pengerjaan," katanya.

"Tentu ada dinamika di lapangan itu yang harus kami evaluasi setiap saat ya. Dalam konteks untuk penyelesaian venue, kalau memang dirasakan ada hambatan waktu yang ada, kami akan lakukan (penambahan pekerja)," dia melanjutkan.




(mcy/fem)

Hide Ads