Presiden Jokowi merespons wacana Papua mundur dari tuan rumah PON dan Peparnas 2020 melalui ratas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019). POn 2020 rencananya dilangsungkan 20 Oktober hingga 2 November.
"Waktu kami tinggal setahun lagi (menuju PON 2020) dan dalam rapat terbatas ini saya ingin menekankan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur pendukung penyelenggaraan PON, mulai dari pembangunan venue, non venue hingga kesiapan akomodasi bagi para atlet dan official yang akan datang ke Papua sangat diperlukan," ujar Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi meminta menteri terkait dan Gubernur Papua, Lukas Enembe, turun ke lapangan mengecek langsung kesiapan PON dan Peparnas 2020. Ia juga memerintahkan agar pembangunan infrastuktur di Papua bersifat berkelanjutan, bukan sekadar memenuhi kebutuhan PON 2020.
"Dan terkait dengan pembangunan infrastruktur pendukung saya minta agar dipikirkan tidak hanya pada saat PON saja, tetapi pemanfaatan pasca penyelenggaraan PON dan Peparnas 2020," kata Jokowi.
Pembinaan Atlet Papua
Selain itu, Presiden Jokowi mengingatkan agar infrastruktur yang dibangun itu nantinya berimbas signifikan terhadap pembibitan atlet Papua. Jokowi meyakini akan lahir talenta unggul di Papua.
"Saya minta Pak Gubernur membuat rencana pemanfaatan sarana prasarana olahraga, terutama untuk pembinaan bibit unggul anak Papua di bidang olahraga dan saya yakin, tanah Papua akan lahirkan talenta-talenta yang hebat di bidang olahraga, termasuk sepak bola, atletik dan cabang lain," Jokowi berharap.
(dkp/fem)