Hendra/Ahsan meraih gelarnya yang kedua di tahun ini. Mereka menjadi juara dunia setelah menekuk pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), dengan skor 25-23, 9-21, dan 21-15 pada final Kejuaraan Dunia Bulutangkis akhir pekan kemarin.
Sebelumnya, mereka juara di All England Maret lalu. Gelar tersebut sekaligus menandai final ketujuh bagi Hendra/Ahsan di tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya (hasil tujuh kali final) ini di luar ekspektasi ya, tapi maunya (stabil) di ranking dua saja dulu," kata Hendra di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Selasa (27/8/2019).
Mereka menyadari persaingan ke depannya tak akan mudah mengingat perhitungan poin menuju Olimpiade Tokyo sudah dimulai. Selain itu, usia yang sudah tak lagi muda membuat mereka harus pintar-pintar menjaga stamina. Hendra saat ini berusia 35 tahun, sedangkan Ahsan 32 tahun.
"Makanya targetnya lolos (Olimpiade) dulu. Ya, step by step lah. Ini juga berhubung menuju Tokyo jadi harus lebih banyak ikut turnamen. Nanti lihat bagaimana hasilnya, setelah dapat baru diatur (keikutsertaan turnamennya)," sambungnya.
"Tidak dipungkiri stamina tidak seperti dulu lagi ya. Jadi harus terus berusaha. Walau ganda putra sudah nyaman tapi kami harus ekstra kerja keras lagi," timpal Ahsan.
(mcy/mrp)