New York -
Tahun lalu, tak banyak yang tahu siapa
Bianca Andreescu. Namun petenis asal Kanada itu sukses mencuri perhatian lewat prestasinya yang meroket pada 2019.
Andreescu baru saja menjuarai grand slam
Amerika Serikat Terbuka 2019. Petenis berusia 19 tahun itu mengalahkan mantan pemain nomor satu dunia,
Serena Williams, di final yang digelar di Arthur Ashe Stadium, Minggu (8/9/2019) dini hari WIB, dengan skor 6-3. 7-5.
Bagi Andreescu, keberhasilan ini jadi sejarah. Ia meraih gelar grand slam pertamanya pada debutnya di AS Terbuka. Andreescu juga jadi petenis Kanada pertama yang menjuarai grand slam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelar AS Terbuka seolah jadi puncak prestasi Andreescu pada 2019. Sejak awal tahun, perlahan tapi pasti, Andreescu terus merangkak naik.
Lanjut ke halaman berikutnya
Setelah gagal lolos dari kualifikasi AS Terbuka 2018, Andreescu memulai tahun 2019 di peringkat 152 dunia. Ia mengawali musim dengan berpartisipasi di ASB Classic di Auckland, Selandia Baru.
Dalam perjalanannya, Andreescu mengalahkan tiga petenis unggulan (Caroline Wozniacki, Venus Williams, dan Hsieh Su-Wei) untuk menembus final pertamanya di turnamen WTA. Namun ia harus puas jadi runner-up usai kalah dari juara bertahan, Julia Goerges.
Andreescu kemudian untuk pertama kalinya menembus babak utama grand slam Australia Terbuka. Langkahnya tak jauh, hanya sampai babak kedua setelah dikalahkan unggulan ke-13 Anastasija Sevastova. Saat itu, peringkat Andreescu sudah naik ke nomor 106.
Andreescu, yang baru masuk tenis profesional pada 2017, akhirnya menembus 100 besar dunia (peringkat 60) pada awal Februari. Itu tak lepas dari keberhasilannya menjuarai turnamen level bawah WTA di Newport Beach dan menembus semifinal Meksiko Terbuka.
Lanjut ke halaman berikutnya
Andreescu benar-benar mencuri perhatian di Indian Wells yang digelar pada bulan Maret. Di salah satu turnamen Premier Mandatory WTA itu, ia mencatat kemenangan telak atas pemilik dua gelar grand slam, Garbine Muguruza, dengan skor 6-0, 6-1 di perempatfinal.
Melaju sampai final usai mengalahkan Elina Svitolina, Andreescu kemudian keluar sebagai juara. Ia mengalahkan juara grand slam lainnya, Angelique Kerber, dengan skor 6-4, 3-6, 6-4 di babak final untuk meraih gelar terbesar di sepanjang kariernya.
Sukses jadi juara di Indian Wells, Andreescu melesat ke peringkat 24 dunia. Namun langkah Andreescu kemudian terhambat oleh cedera bahu yang membuatnya menepi selama kurang lebih dua bulan.
Cedera tersebut masih mengganggu Andreescu di grand slam Prancis Terbuka hingga memaksanya mundur di babak kedua. Masalah di bahu kanan itu juga membuat Andreescu absen di Wimbledon.
Lanjut ke halaman berikutnya
Andreescu, yang baru menginjak usia 19 tahun pada 16 Juni lalu, kemudian kembali mengayun raket di Rogers Cup pada Agustus. Di turnamen yang digelar di kota kelahirannya, Toronto, Andreescu melangkah sampai final.
Ia menghadapi Serena Williams di babak final. Andreescu kemudian tampil sebagai juara setelah Serena, yang tertinggal 1-3, mundur di set pertama karena cedera. Gelar juara Rogers Cup juga membawa Andreescu ke peringkat 14 dunia.
Andreescu tampil di AS Terbuka sebagai unggulan ke-15. Dengan prestasi yang menanjak di sepanjang 2019, ekspektasi tinggi pun mengiringi Andreescu.
Ia menjawab ekspektasi tersebut dengan gelar juara setelah mengalahkan Serena di final. Andreescu menang dua set langsung atas pemilik 23 gelar grand slam itu.
Kesuksesan di AS Terbuka akan membawa Andreescu naik ke peringkat lima dunia saat daftar ranking WTA dirilis hari Senin (9/9/2019).
Lanjut ke halaman berikutnya
Jadi juara AS Terbuka 2019, Andreescu mengukir sejarah. Ia jadi petenis Kanada pertama yang menjuarai grand slam.
Andreescu juga mengikuti jejak Monica Seles. Andreescu jadi petenis putri keenam yang mencapai final turnamen mayor dalam empat kali penampilan atau kurang di babak utama grand slam.
Dengan usia yang masih 19 tahun, Andreescu jadi remaja pertama yang memenangi gelar juara grand slam sejak Maria Sharapova (19 tahun 132 hari) di AS Terbuka 2006.
"Tahun lalu bukan periode mudah dalam hidup saya, saya banyak cedera. Saya cuma terus percaya pada diri sendiri, saya terus bekerja keras, dan menjaga momentum dan kepercayaan diri," ujar Andreescu seperti dikutip Reuters.
"Anda tidak akan selalu berada di atas. Jadi saya kira di momen-momen itu, Anda hanya harus menghadapinya sebaik mungkin, yaitu dengan terus memperjuangkan mimpi, tetap ngotot dan tekun. Saya rasa itu membangun karakter Anda."
Halaman Selanjutnya
Halaman