Soal Audisi PB Djarum Vs KPAI, KONI Janji Tengahi

Soal Audisi PB Djarum Vs KPAI, KONI Janji Tengahi

Mercy Raya - Sport
Rabu, 11 Sep 2019 16:26 WIB
Ketua KONI Pusat, Marciano Norman, akan menengai PB Djarum dan KPAI. (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, menyesalkan adanya penyetopan audisi umum bulutangkis yang digagas PB Djarum. Komunikasi yang salah menjadi pangkalnya.

PB Djarum memutuskan untuk menghentikan audisi umum pada 2020. Padahal, ajang itu sudah dilakukan sejak 2006 dan berhasil menelurkan atlet top sekelas Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Djarum memutuskan itu lantaran terusik dengan tuduhan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Lentera Anak. Mereka menganggap Persatuan Bulutangkis Djarum melakukan eksploitasi anak lewat promosi rokok bernama Djarum, terselubung pada kaus yang digunakan peserta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Audisi ini pun memunculkan perdebatan di sejumlah pihak. Termasuk, KONI Pusat yang ikut bersuara menanggapi kegaduhan yang terjadi.

"Isu yang muncul belakangan ini antara Djarum dengan KPAI adalah kegaduhan yang tidak perlu terjadi. Karena Djarum yang menangani ini adalah Djarum Foundation, Persatuan Bulutangkis Djarum, bukan rokok," kata Marciano dalam wawancara One on One dengan detikSport, di Kantor KONI Pusat, Rabu (11/9/2019).

"Jadi saya mengharapkan kegaduhan ini akan segera surut ke depan setelah KPAI bisa memahami niat baik yang dilakuakn PB Djarum. Meski, dari kacamata KPAI juga kita harus apresiasi karena niat baiknya adalah melindungi anak-anak," dia menjelaskan.

Marciano juga optimistis jika kedua belah pihak memandang dari kacamata yang sama akan ada jalan keluar dari persoalan tersebut.




"Untuk itu, KPAI harus bisa memberi jalan keluar, saya minta pembinaan atlet usia dini tetap berjalan. Djarum juga jangan putus asa mengantarkan atlet-atlet berprestasi. Jadi jangan divonis disetop, enggak bisa," ujar dia.

"Memang atlet bulutangkis Indonesia tak semua berasal dari Djarum, tapi mereka memberi kontribusi besar ke pelatnas dan dari mereka juga lahir atlet-atlet juara. Tak gampang loh kita mendapat kontribusi dari perusahaan yang begitu besar, belum tentu ada perusahaan lain yang mau," dia melanjutkan.

KONI Akan Ikut Menengahi

Tak hanya mengimbau untuk duduk bersama, KONI juga berencana untuk ikut menengahi polemik tersebut.

"Pasti-pasti. Saya sudah keluarkan statment juga. Baik melalui pengurus yang mewakili, bahkan saat perayaan Hari Olahraga Nasional, saya sampaikan sikap KONI terhadap permasalahan ini," kata Marciano.

"Saya tegaskan permasalahan adalah persoalan yang tidak perlu terjadi. KPAI dan Djarum pasti mendapatkan tititk temunya. Prestasi olahraga Indonesia jangan berhenti hanya karena seperti ini, jangan terhenti karena komunikasi yang salah," ujar dia.







(mcy/cas)

Hide Ads